Buah Nanas
Nanas,
nenas, atau ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis tumbuhan tropis
yang berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam
familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Buahnya dalam bahasa Inggris disebut
sebagai pineapple karena bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas'
berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah
yang sangat baik". Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan penyerbuk
alamiah dari buah ini, meskipun berbagai serangga juga memiliki peran yang
sama.
Di
Indonesia, provinsi Lampung merupakan daerah penanaman nanas utama, dengan
beberapa pabrik pengolahan nanas juga terdapat di sana. Nanas merupakan buah
yang memiliki kandungan vitamin A dan C. Kedua vitamin tersebut adalah vitamin
yang bersifat antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Selain itu, nanas
juga mengandung magnesium, zat besi, fosfor, kalsium, kalium, natrium, sukrosa,
dekstrosa dan enzim bromelain. Manfaat nanas antara lain adalah :
1. Mencegah
kanker
Nanas mengandung vitamin A dan C yang
bersifat antioksidan sehingga mampu menangkal radikal bebas. Radikal bebas
dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Adi, bila radikal bebas tidak dapat masuk
ke dalam tubuh, pertumbuhan sel kanker dapat dicegah.
2. Membantu
melunakkan makanan di dalam lambung
Nanas mengandung enzim bromelain yang
dapat berguna untuk membantu melunakkan makanan di dalam lambung. Enzim ini
juga berfungsi sebagai antiradang dan penghambat pertumbuhan sel kanker.
3. Mengatasi
masalah ketombe
Nanas bisa digunakan untuk mengatasi
masalah ketombe. Caranya, sediakan seperempat bagian buah nanas yang sudah
masak. Kupas kulit, parut, peras lalu saring. Tambahkan air nanas tersebut
dengan air perasan satu jeruk nipis lalu aduk hingga rata. Pakai campuran ini
untuk menggosok bagian kulit kepala yang terkena ketombe. Lakukan kegiatan
tersebut pada malam hari sebelum tidur. Esok harinya, bersihkan rambut dengan
berkeramas. Lakukan kegiatan tersebut selama antara 2 sampai 3 kali dalam satu
minggu.
4. Mengatasi
peradangan kulit
Buah nanas dapat digunakan untuk
mengatasi masalah peradangan kulit. Caranya, ambil setengah bagian buah nanas
yang sudah masak. Kupas kulitnya lalu parut. Pakai hasil parutan nanas untuk
menggosok bagian kulit yang mengelupas dan bersisik. Lakukan kegiatan ini pada
malam hari sebelum tidur. Esok harinya, baru dicuci.
5. Mengatasi
sembelit
Sembelit dapat disebabkan karena
kurangnya makanan berserat. Makanan yang mengandung serat dapat berupa
buah-buahan, salah satunya adalah nanas. Caranya, minum jus buah nanas. Pilih
buah nanas yang tidak terlalu masak. Pilih buah nanas yang masih asam.
6. Melancarkan
haid
Buah nanas yang masih muda dapat
berpotensi sebagai abortivum, yaitu sejenis obat yang dapat menggugurkan
kandungan. Oleh sebab itu, nanas dapat dikonsumsi untuk melancarkan haid. Bagi
wanita hamil, sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi buah nanas yang masih
muda.
7. Meningkatkan
gula darah
Nanas
memiliki kadar gula yang lumayan tinggi. Bagi penderita kadar gula rendah, nanas
bisa dikonsumsi untuk membantu meningkatkan kadar gula darah.
Beberapa penyakit yang
dapat disembuhkan dengan buah nanas:
1. Air
perasan (Jus) Nanas: Cacingan, radang tenggorokan, Beri-beri, menurunkan berat
badan, masalah pencernaan
2. Daun
Nanas (cuci bersih, ditumbuk halus, balurkan pada yang sakit): Untuk luka
bakar, gatal dan bisul
3. Ketombe:
Sediakan 1/4 buah nanas masak. Kupas kulitnya, lalu parut, peras, dan saring.
Tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis dan aduk sampai rata. Gunakan ramuan
ini untuk menggosok kulit kepala yang berketombe. Lakukan malam sebelum tidur. Keesokan
paginya rambut dikeramas. Lakukan 2-3 kali dalam seminggu.
4. Peradangan
kulit: sediakan 1/2 buah nanas yang telah masak. Kupas kulitnya, lalu parut.
Hasil parutannya dipakai untuk menggosok kulit yang bersisik dan mengelupas.
Lakukan sekali sehari, malam sebelum tidur. Keesokan paginya baru dicuci
bersih. Lakukan setiap hari.
5. Sembelit:
minum air perasan dari 3 buah nanas, namun pilihlah buah yang belum matang
benar dan agak sedikit asam.
Efek Samping
buah nanas:
1. Nanas
muda berpotensi sebagai abortivum atau sejenis obat yang dapat menggugurkan
kandungan. Karena itu, nanas dapat digunakan untuk melancarkan terlambat haid.
Karena itu, perempuan hamil dilarang mengkonsumsi nanas muda.
2. Memicu
rematik. Di dalam saluran cerna, buah nanas terfermentasi menjadi alkohol. Ini
bisa memicu kekambuhan rematik gout. Penderita rematik dan radang sendi
dianjurkan untuk membatasi konsumsi nanas.
3. Meningkatkan
gula darah. Buah nanas masak mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Jadi,
bagi penderita diabetes, sebaiknya tidak mengonsumsi nanas secara berlebihan.
4. Menimbulkan
rasa gatal. Terkadang sehabis makan nanas segar, mulut dan lidah terasa gatal.
Untuk menghindarinya, sebelum dimakan, rendamlah potongan buah nanas dengan air
garam.
Budidaya Nanas
1. Pembibitan
Keberhasilan penanaman nanas sangat
ditentukan oleh kualitas bibit. Nanas dapat dikembangbiakan dengan cara
vegetatif dan generatif. Cara vegetatif digunakan adalah tunas akar, tunas
batang, tunas buah, mahkota buah dan stek batang. Cara generatif dengan biji
yang ditumbuhkan dengan persemaian, (jarang digunakan). Kualitas bibit yang
baik harus berasal dari tanaman yang pertumbuhannya normal, sehat serta bebas
dari hama dan penyakit.
a. Persyaratan
Benih
Bibit yang baik harus mempunyai
daun-daun yang nampak tebal-tebal penuh berisi, bebas hama dan penyakit, mudah
diperoleh dalam jumlah banyak, pertumbuhan relatif seragam serta mudah dalam
pengangkutan terutama untuk bibit stek batang.
b. Penyiapan Benih
Benih nanas dari biji
(generatif) jarang digunakan karena membutuhkan teknik khusus dan beberapa
jenis nanas tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri dan tidak menghasilkan
biji. Cara perbanyakan secara vegetatif (tunas akar) mempunyai ciri khusus:
tunas yang tumbuh dari bagian batang yang terletak di dalam tanah, jumlah tunas
akar per rumpun relatif sedikit, bentuk daun lebih langsing, masa remaja tunas
akar relatif pendek. Cara vegetatif lain (tunas batang) mempunyai ciri-ciri
tunas yang tumbuh dari batang dan jumlah tunas per rumpun relatif sedikit.
Tunas batang mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh pada tangkai buah di bawah
tangkai buah dan di atas tunas batang, jumlah tunas buah per tanaman relatif
banyak hingga mencapai 10 tunas dan ukuran tunas yang bervariasi tergantung
dari pertumbuhan tanaman. Untuk cara vegetatif dengan mahkota buah ciri-cirinya
adalah tunas yang ditumbuhkan dari mata tunas yang non-aktif pada batang,
kemudian disemaikan dalam media steril dengan perlakuan khusus serta jumlah
bibit yang dihasilkan banyak, seragam, dan mudah dalam pengangkutan.
Penyiapan benih (bibit)
untuk tanaman nanas dibedakan menjadi bibit tunas batang dan bibit nanas dari
stek. Penyiapan bibit tunas batang: memilih tunas batang pada pohon induk yang
sedang berbuah/setelah panen. Tunas batang yang baik adalah panjang 30-35 cm.
Daun-daun dekat pangkal pohon dipotong untuk mengurangi penguapan dan
mempermudah pengangkutan, setelah itu biarkan selama beberapa hari di tempat teduh
dan bibit siap angkut ke tempat penanaman langsung segera ditanam.
Untuk penyiapan bibit
nanas dari stek, langkah pertama yang dilakukan adalah memotong batang nanas
yang sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm, kemudian potongan dibelah menjadi
4 bagian yang mengandung mata tunas. Media semai berupa pasir bersih dalam bak
tanam. Bibit yang dihasilkan dengan tinggi 25-35 cm atau berumur 3-5 bulan
dicabut, ditanam di kebun. Bila bibit akan diangkut dalam jarak jauh,
akar-akarnya dibungkus dengan humus lembab.
c. Teknik
Penyemaian
Persemaian untuk nanas memerlukan
perlakuan khusus. Akan lebih baik apabila dioleskan zat perangsang akar (mis;
Rootone) pada permukaan belahan batang untuk mempercepat pertumbuhan akar.
Belahan batang pada bak persemaian disemaikan sedalam 1,5 - 2,5 cm dan jarak
tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi
udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastik tembus cahaya
(bening). Stek batang nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Media persemaian
disuburkan dengan pupuk kandang. Campuran media berupa tanah halus, pasir dan
pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1).
d. Pemeliharan
Pembibitan
Pemeliharaan pembibitan/persemaian
penyiraman dilakukan secara berkala dijaga agar kondisi media tanam selalu
lembab dan tidak kering supaya bibit tidak mati. Pemupukan dilakukan dengan
pemberian pupuk kandang dengan perbandingan kadar yang sudah ditentukan.
Penjarangan dan pemberian pestisida dapat dilakukan jika diperlukan. Pemindahan
bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau berumur
3-5 bulan.
2. Pengolahan
Media Tanam
a. Persiapan
Lahan
Penanaman nanas dapat dilakukan pada
lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan dan pembukaan lahan yang paling baik
adalah disaat waktu musim kemarau, dengan membuang pepohonan yang tidak
diperlukan. Pengolahan tanah dapat dilakukan pada awal musim hujan. Tanah
diolah dengan dicangkul/dibajak sedalam 30-40 cm hingga gembur. Biarkan tanah
menjadi kering minimal selama 15 hari agar tanah benarbenar matang dan siap
ditanami.
b. Pembentukan
Bedengan
Pembentukan bedengan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengolahan tanah untuk kedua kalinya yang sesuai dengan sistem
tanam yang dipakai. Sistem petakan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian
di sekililingnya dibuat saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan
dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar
bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan
atau bedengan adalah antara 30-40 cm atau menyesuaikan.
Derajat kemasaman tanah yang sesuai
untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5. Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit
atau Dolomit atau Zeagro atau bahan kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata
dan dicampurkan dengan lapisan tanah atas terutama tanah-tanah yang bereaksi
asam (pH dibawah 4,5). Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya
berkisar antara 2-4 ton/ha. Bila tidak turun hujan, setelah pengapuran segera
dilakukan pengairan tanah agar kapur cepat melarut.
c. Pemupukan
Dalam penanaman nanas dilakukan
pemberian pupuk kandang dengan dosis 20 ton per hektar. Cara pemberian:
dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas atau dimasukkan per lubang tanam.
Juga digunakan pupuk anorganik NPK dan urea. Nitrogen (N) sangat diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman, fosfor diperlukan selama beberapa bulan pada awal
pertumbuhan sedangkan Kalium diperlukan untuk perkembangan buah, khususnya
nanas. Pupuk urea penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan.
3. Teknik
Penanaman
a. Penentuan
Pola Tanam
Pola
tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan
waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik penanaman nanas ada
beberapa sistem tanam, yaitu:
1)
sistem baris tunggal atau persegi dengan
jarak tanam 150 x 150 cm baik dalam maupun antar barisan; 90 x 30 cm jarak
dalam barisan 30 cm, dan jarak antar barisan adalah 90 cm.
2)
Sistem baris rangkap dua dengan jarak
tanam 60 x 60 cm, dan jarak antar barisan sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan
adalah 150 cm dan jarak tanam 45 x 30 cm, dan jarak antar barisan tanaman
sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan tanaman adalah 90 cm.
3)
Sistem baris rangkap tiga dengan jarak
tanam 30 x 30 cm membentuk segitiga sama sisi dengan jarak antar barisan
sebelah kiri/ kanan dari 3 barisan tanaman: 90 cm dan jarak tanam 40 x 30 cm
dengan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 3 barisan adalah 90 cm.
4)
sistem baris rangkap empat dengan jarak
30 x 30 cm dan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 4 barisan tanaman 90
cm.
b. Pembuatan
Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam pada jarak tanam
yang dipilih sesuai dengan sistem tanam. Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm.
Untuk membuat lubang tanam digunakan pacul, tugal atau alat lain.
c. Cara
Penanaman
Penanaman yang baik dilakukan pada awal
musim hujan. Langkah-langkah yang dilakukan: (1) membuat lubang tanam sesuai
dengan jarak dan sistem tanam yang dipilih; (2) mengambil bibit nanas sehat dan
baik dan menanam bibit pada lubang tanam yang tersedia masing-masing satu bibit
per lubang tanam; (3) tanah ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit
nanas agar tidak mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air
tanah; (4) dilakukan penyiraman hingga tanah lembab dan basah; (5) penanaman
bibit nanas jangan terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah
agar bibit mudah busuk.
4. Pemeliharaan
Tanaman
a.
Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan
nanas tidak dilakukan karena tanaman nanas spesifik dan tidak berbentuk pohon.
Kegiatan penyulaman nanas diperlukan untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh
dengan baik dengan harapan memperoleh hasil tanaman yang seragam dan serempak.
b.
Penyiangan
Penyiangan
diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput liar dan gulma pesaing
tanaman nanas dalam hal kebutuhan air, unsur hara dan sinar matahari. Rumput
liar sering menjadi sarang dari dan penyakit. Waktu penyiangan tergantung dari
pertumbuhan rumput liar di kebun, namun untuk menghemat biaya penyiangan
dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan. Cara penyiangan dilakukan dengan
mencabut rumput dengan tangan/kored/cangkul. Tanah di sekitar bedengan
digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal batang nanas sehingga membentuk
guludan.
c.
Pembubunan
Pembubunan
diperlukan dalam penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan yang seringkali
longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan atau
parit di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi dan parit
menjadi lebih dalam, sehingga drainase menjadi normal kembali. Pembubunan
berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan
tanah tertutup kembali sehingga tanaman nanas berdiri kuat.
d.
Pemupukan
Pemupukan
dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan
susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan
berbuah. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah: ZA 100 kg + TSP atau
SP-36 60 kg + KCl 50 kg per hektar. Pupuk susulan diulang setiap 4 bulan sekali
dengan dosis yang sama.
1) Pada
umur 6 bulan dipupuk kandang 10 ton/ha. Cara pemberian pupuk
dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara barisan tanaman
nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan pada daun terutama
pupuk 900 liter larutan Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea per liter atau
urea per hektar.
2) KCL sangat berguna untuk menghasilkan rasa
buah yang manis dan legit. TSP untuk kematangan pohon dan jenis buah yang
bagus. Urea untuk pertumbuhan akar dan daun
e. Pengairan
dan Penyiraman
Sekalipun
tanaman nanas tahan terhadap iklim kering, namun untuk pertumbuhan tanaman yang
optimal diperlukan air yang cukup. Pengairan/penyiraman dilakukan 1-2 kali
dalam seminggu atau tergantung keadaan cuaca. Tanaman nanas dewasa masih perlu
pengairan untuk merangsang pembungaan dan pembuahan secara optimal. Tanah yang
terlalu kering dapat menyebabkan pertumbuhan nanas kerdil dan buahnya
kecil-kecil.
5. Panen
Panen buah nanas dilakukan setelah nanas
berumur 12-24 bulan, tergantung dari jenis bibit yang digunakan. Bibit yang
berasal dari mahkota bunga berbuah pada umur 24 bulan, hingga panen buah
setelah berumur 24 bulan. Tanaman yang berasal dari tunas batang dipanen
setelah umur 18 bulan, sedangkan tunas akar setelah berumur 12 bulan. Ciri-ciri
buah nanas yang siap dipanen:
a. Mahkota
buah terbuka.
b. Tangkai
ubah mengkerut.
c. Mata
buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat.
d. Warna
bagian dasar buah kuning.
e. Timbul
aroma nanas yang harum dan khas.
Jika
buah telah siap dipanen, biasanya akan tumbuh bibit/anakan nenas dibawah pohon
induk/utama yang biasa disebut “bibit ketiak”. Sehingga nenas dipanen dengan
menebang pohon induk/utamanya, tetapi tetap membiarkan anakan nenas tumbuh
disamping/dibawahnya. Nanas dipanen dengan cara pangkal tangkai buah dipotong
mendatar/miring dengan pisau tajam dan steril. Pemanenan dilakukan secara
hati-hati agar tidak rusak dan memar.
Tanaman
yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya lambat dan
buahnya kecil. Cara peremajaan adalah membongkar seluruh tanaman nanas untuk
diganti dengan bibit yang baru. Potensi produksi per hektar pada tanaman nanas
yang dibudidayakan intensif dapat mencapai 38-75 ton/hektar. Pada umumnya
rata-rata 20 ton/hektar, tergantung jenis nanas dan sistem tanam.
Sumber :
http://tipspetani.blogspot.no/2011/02/teknik-budidaya-nanas.html
0 komentar:
Posting Komentar