Selasa, 24 Desember 2013

Buah yang baik untuk Penderita Diabetus Mellitus

0 komentar
Bauh yang baik untuk penderita diabetes mellitus


Buah kiwi mengandung banyak nutrisi yang diperlukan tubuh seperti vitamin C, serat, dan kalium. Buah ini juga rendah karbohidrat, sehingga baik untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes.












Buah aprikot (plum) mengandung serat yang tinggi dan vitamin A. Selain itu, buah ini rendah karbohidrat. Aprikot merupakan pilihan yang baik bagi penderita diabetes. Konsumsi setidaknya satu buah aprikot setiap harinya.






Buah jeruk sangat sehat bagi penderita diabetes. Buah ini dapat menurunkan indeks glikemik, sumber vitamin C dan yang paling penting, serat dalam jeruk memodulasi gula darah dengan memperlambat penyerapan ke dalam aliran darah.








Buah jeruk sangat sehat bagi penderita diabetes. Buah ini dapat menurunkan indeks glikemik, sumber vitamin C dan yang paling penting, serat dalam jeruk memodulasi gula darah dengan memperlambat penyerapan ke dalam aliran darah.






Ceri adalah buah dengan indeks glikemik yang rendah. Ceri juga kaya serat yang menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.






Semua jenis berry seperti raspberry, stroberi, blueberry dan blackberry dapat membantu menurunkan indeks glikemik penderita diabetes.






Lemak sehat dan potasium dalam alpukat membuatnya menjadi buah yang sehat bagi penderita diabetes. Buah ini juga menurunkan trigliserida dan kadar kolesterol jahat dalam tubuh









Melon mengandung banyak serat yang dibutuhkan oleh penderita diabetes. Namun, pastikan Anda tidak membeli melon yang terlalu matang karena dapat meningkatkan kadar gula darah







Makan satu apel sehari bisa menjauhkan Anda dari berbagai penyakit. Hal ini juga berlaku bagi penderita diabetes. Apel kaya akan pektin yang dapat mengurangi tingkat insulin yang tinggi. Makan apel bisa membuat indeks glikemik Anda dalam tingkat yang rendah.








Buah jeruk sangat sehat bagi penderita diabetes. Buah ini dapat menurunkan indeks glikemik, sumber vitamin C dan yang paling penting, serat dalam jeruk memodulasi gula darah dengan memperlambat penyerapan ke dalam aliran darah.


Jumat, 11 Oktober 2013

Buah Nanas

0 komentar
Buah Nanas



Nanas, nenas, atau ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah yang sangat baik". Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan penyerbuk alamiah dari buah ini, meskipun berbagai serangga juga memiliki peran yang sama.
Di Indonesia, provinsi Lampung merupakan daerah penanaman nanas utama, dengan beberapa pabrik pengolahan nanas juga terdapat di sana. Nanas merupakan buah yang memiliki kandungan vitamin A dan C. Kedua vitamin tersebut adalah vitamin yang bersifat antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Selain itu, nanas juga mengandung magnesium, zat besi, fosfor, kalsium, kalium, natrium, sukrosa, dekstrosa dan enzim bromelain. Manfaat nanas antara lain adalah :

 
1.      Mencegah kanker
Nanas mengandung vitamin A dan C yang bersifat antioksidan sehingga mampu menangkal radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Adi, bila radikal bebas tidak dapat masuk ke dalam tubuh, pertumbuhan sel kanker dapat dicegah.

2.      Membantu melunakkan makanan di dalam lambung
Nanas mengandung enzim bromelain yang dapat berguna untuk membantu melunakkan makanan di dalam lambung. Enzim ini juga berfungsi sebagai antiradang dan penghambat pertumbuhan sel kanker.
3.      Mengatasi masalah ketombe
Nanas bisa digunakan untuk mengatasi masalah ketombe. Caranya, sediakan seperempat bagian buah nanas yang sudah masak. Kupas kulit, parut, peras lalu saring. Tambahkan air nanas tersebut dengan air perasan satu jeruk nipis lalu aduk hingga rata. Pakai campuran ini untuk menggosok bagian kulit kepala yang terkena ketombe. Lakukan kegiatan tersebut pada malam hari sebelum tidur. Esok harinya, bersihkan rambut dengan berkeramas. Lakukan kegiatan tersebut selama antara 2 sampai 3 kali dalam satu minggu.
4.      Mengatasi peradangan kulit
Buah nanas dapat digunakan untuk mengatasi masalah peradangan kulit. Caranya, ambil setengah bagian buah nanas yang sudah masak. Kupas kulitnya lalu parut. Pakai hasil parutan nanas untuk menggosok bagian kulit yang mengelupas dan bersisik. Lakukan kegiatan ini pada malam hari sebelum tidur. Esok harinya, baru dicuci.
5.      Mengatasi sembelit
Sembelit dapat disebabkan karena kurangnya makanan berserat. Makanan yang mengandung serat dapat berupa buah-buahan, salah satunya adalah nanas. Caranya, minum jus buah nanas. Pilih buah nanas yang tidak terlalu masak. Pilih buah nanas yang masih asam.
6.      Melancarkan haid
Buah nanas yang masih muda dapat berpotensi sebagai abortivum, yaitu sejenis obat yang dapat menggugurkan kandungan. Oleh sebab itu, nanas dapat dikonsumsi untuk melancarkan haid. Bagi wanita hamil, sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi buah nanas yang masih muda.
7.      Meningkatkan gula darah
Nanas memiliki kadar gula yang lumayan tinggi. Bagi penderita kadar gula rendah, nanas bisa dikonsumsi untuk membantu meningkatkan kadar gula darah.

Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan buah nanas:
1.      Air perasan (Jus) Nanas: Cacingan, radang tenggorokan, Beri-beri, menurunkan berat badan, masalah pencernaan
2.      Daun Nanas (cuci bersih, ditumbuk halus, balurkan pada yang sakit): Untuk luka bakar, gatal dan bisul
3.      Ketombe: Sediakan 1/4 buah nanas masak. Kupas kulitnya, lalu parut, peras, dan saring. Tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis dan aduk sampai rata. Gunakan ramuan ini untuk menggosok kulit kepala yang berketombe. Lakukan malam sebelum tidur. Keesokan paginya rambut dikeramas. Lakukan 2-3 kali dalam seminggu.
4.      Peradangan kulit: sediakan 1/2 buah nanas yang telah masak. Kupas kulitnya, lalu parut. Hasil parutannya dipakai untuk menggosok kulit yang bersisik dan mengelupas. Lakukan sekali sehari, malam sebelum tidur. Keesokan paginya baru dicuci bersih. Lakukan setiap hari.
5.      Sembelit: minum air perasan dari 3 buah nanas, namun pilihlah buah yang belum matang benar dan agak sedikit asam.
Efek Samping buah nanas:
1.      Nanas muda berpotensi sebagai abortivum atau sejenis obat yang dapat menggugurkan kandungan. Karena itu, nanas dapat digunakan untuk melancarkan terlambat haid. Karena itu, perempuan hamil dilarang mengkonsumsi nanas muda.
2.      Memicu rematik. Di dalam saluran cerna, buah nanas terfermentasi menjadi alkohol. Ini bisa memicu kekambuhan rematik gout. Penderita rematik dan radang sendi dianjurkan untuk membatasi konsumsi nanas.
3.      Meningkatkan gula darah. Buah nanas masak mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Jadi, bagi penderita diabetes, sebaiknya tidak mengonsumsi nanas secara berlebihan.
4.      Menimbulkan rasa gatal. Terkadang sehabis makan nanas segar, mulut dan lidah terasa gatal. Untuk menghindarinya, sebelum dimakan, rendamlah potongan buah nanas dengan air garam.
Budidaya Nanas
1.      Pembibitan
Keberhasilan penanaman nanas sangat ditentukan oleh kualitas bibit. Nanas dapat dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah dan stek batang. Cara generatif dengan biji yang ditumbuhkan dengan persemaian, (jarang digunakan). Kualitas bibit yang baik harus berasal dari tanaman yang pertumbuhannya normal, sehat serta bebas dari hama dan penyakit.
a.       Persyaratan Benih
Bibit yang baik harus mempunyai daun-daun yang nampak tebal-tebal penuh berisi, bebas hama dan penyakit, mudah diperoleh dalam jumlah banyak, pertumbuhan relatif seragam serta mudah dalam pengangkutan terutama untuk bibit stek batang.
b.       Penyiapan Benih
Benih nanas dari biji (generatif) jarang digunakan karena membutuhkan teknik khusus dan beberapa jenis nanas tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri dan tidak menghasilkan biji. Cara perbanyakan secara vegetatif (tunas akar) mempunyai ciri khusus: tunas yang tumbuh dari bagian batang yang terletak di dalam tanah, jumlah tunas akar per rumpun relatif sedikit, bentuk daun lebih langsing, masa remaja tunas akar relatif pendek. Cara vegetatif lain (tunas batang) mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh dari batang dan jumlah tunas per rumpun relatif sedikit. Tunas batang mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh pada tangkai buah di bawah tangkai buah dan di atas tunas batang, jumlah tunas buah per tanaman relatif banyak hingga mencapai 10 tunas dan ukuran tunas yang bervariasi tergantung dari pertumbuhan tanaman. Untuk cara vegetatif dengan mahkota buah ciri-cirinya adalah tunas yang ditumbuhkan dari mata tunas yang non-aktif pada batang, kemudian disemaikan dalam media steril dengan perlakuan khusus serta jumlah bibit yang dihasilkan banyak, seragam, dan mudah dalam pengangkutan.
Penyiapan benih (bibit) untuk tanaman nanas dibedakan menjadi bibit tunas batang dan bibit nanas dari stek. Penyiapan bibit tunas batang: memilih tunas batang pada pohon induk yang sedang berbuah/setelah panen. Tunas batang yang baik adalah panjang 30-35 cm. Daun-daun dekat pangkal pohon dipotong untuk mengurangi penguapan dan mempermudah pengangkutan, setelah itu biarkan selama beberapa hari di tempat teduh dan bibit siap angkut ke tempat penanaman langsung segera ditanam.
Untuk penyiapan bibit nanas dari stek, langkah pertama yang dilakukan adalah memotong batang nanas yang sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm, kemudian potongan dibelah menjadi 4 bagian yang mengandung mata tunas. Media semai berupa pasir bersih dalam bak tanam. Bibit yang dihasilkan dengan tinggi 25-35 cm atau berumur 3-5 bulan dicabut, ditanam di kebun. Bila bibit akan diangkut dalam jarak jauh, akar-akarnya dibungkus dengan humus lembab.
c.       Teknik Penyemaian
Persemaian untuk nanas memerlukan perlakuan khusus. Akan lebih baik apabila dioleskan zat perangsang akar (mis; Rootone) pada permukaan belahan batang untuk mempercepat pertumbuhan akar. Belahan batang pada bak persemaian disemaikan sedalam 1,5 - 2,5 cm dan jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastik tembus cahaya (bening). Stek batang nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Media persemaian disuburkan dengan pupuk kandang. Campuran media berupa tanah halus, pasir dan pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1).
d.      Pemeliharan Pembibitan
Pemeliharaan pembibitan/persemaian penyiraman dilakukan secara berkala dijaga agar kondisi media tanam selalu lembab dan tidak kering supaya bibit tidak mati. Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan perbandingan kadar yang sudah ditentukan. Penjarangan dan pemberian pestisida dapat dilakukan jika diperlukan. Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau berumur 3-5 bulan.
2.      Pengolahan Media Tanam
a.       Persiapan Lahan
Penanaman nanas dapat dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan dan pembukaan lahan yang paling baik adalah disaat waktu musim kemarau, dengan membuang pepohonan yang tidak diperlukan. Pengolahan tanah dapat dilakukan pada awal musim hujan. Tanah diolah dengan dicangkul/dibajak sedalam 30-40 cm hingga gembur. Biarkan tanah menjadi kering minimal selama 15 hari agar tanah benarbenar matang dan siap ditanami.
b.      Pembentukan Bedengan
Pembentukan bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk kedua kalinya yang sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem petakan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian di sekililingnya dibuat saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau bedengan adalah antara 30-40 cm atau menyesuaikan.
Derajat kemasaman tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5. Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro atau bahan kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata dan dicampurkan dengan lapisan tanah atas terutama tanah-tanah yang bereaksi asam (pH dibawah 4,5). Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2-4 ton/ha. Bila tidak turun hujan, setelah pengapuran segera dilakukan pengairan tanah agar kapur cepat melarut.
c.       Pemupukan
Dalam penanaman nanas dilakukan pemberian pupuk kandang dengan dosis 20 ton per hektar. Cara pemberian: dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas atau dimasukkan per lubang tanam. Juga digunakan pupuk anorganik NPK dan urea. Nitrogen (N) sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, fosfor diperlukan selama beberapa bulan pada awal pertumbuhan sedangkan Kalium diperlukan untuk perkembangan buah, khususnya nanas. Pupuk urea penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan.
3.      Teknik Penanaman
a.       Penentuan Pola Tanam
Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik penanaman nanas ada beberapa sistem tanam, yaitu:
1)        sistem baris tunggal atau persegi dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik dalam maupun antar barisan; 90 x 30 cm jarak dalam barisan 30 cm, dan jarak antar barisan adalah 90 cm.
2)        Sistem baris rangkap dua dengan jarak tanam 60 x 60 cm, dan jarak antar barisan sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan adalah 150 cm dan jarak tanam 45 x 30 cm, dan jarak antar barisan tanaman sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan tanaman adalah 90 cm.
3)        Sistem baris rangkap tiga dengan jarak tanam 30 x 30 cm membentuk segitiga sama sisi dengan jarak antar barisan sebelah kiri/ kanan dari 3 barisan tanaman: 90 cm dan jarak tanam 40 x 30 cm dengan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 3 barisan adalah 90 cm.
4)        sistem baris rangkap empat dengan jarak 30 x 30 cm dan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 4 barisan tanaman 90 cm.
b.      Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan sistem tanam. Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm. Untuk membuat lubang tanam digunakan pacul, tugal atau alat lain.
c.       Cara Penanaman
Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-langkah yang dilakukan: (1) membuat lubang tanam sesuai dengan jarak dan sistem tanam yang dipilih; (2) mengambil bibit nanas sehat dan baik dan menanam bibit pada lubang tanam yang tersedia masing-masing satu bibit per lubang tanam; (3) tanah ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit nanas agar tidak mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah; (4) dilakukan penyiraman hingga tanah lembab dan basah; (5) penanaman bibit nanas jangan terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah agar bibit mudah busuk.
4.      Pemeliharaan Tanaman
a.       Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan nanas tidak dilakukan karena tanaman nanas spesifik dan tidak berbentuk pohon. Kegiatan penyulaman nanas diperlukan untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh dengan baik dengan harapan memperoleh hasil tanaman yang seragam dan serempak.
b.      Penyiangan
Penyiangan diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput liar dan gulma pesaing tanaman nanas dalam hal kebutuhan air, unsur hara dan sinar matahari. Rumput liar sering menjadi sarang dari dan penyakit. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan rumput liar di kebun, namun untuk menghemat biaya penyiangan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan. Cara penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput dengan tangan/kored/cangkul. Tanah di sekitar bedengan digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal batang nanas sehingga membentuk guludan.
c.       Pembubunan
Pembubunan diperlukan dalam penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan yang seringkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan atau parit di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam, sehingga drainase menjadi normal kembali. Pembubunan berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman nanas berdiri kuat.
d.      Pemupukan
Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan berbuah. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah: ZA 100 kg + TSP atau SP-36 60 kg + KCl 50 kg per hektar. Pupuk susulan diulang setiap 4 bulan sekali dengan dosis yang sama.
1)      Pada umur 6 bulan dipupuk kandang 10 ton/ha. Cara pemberian pupuk dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara barisan tanaman nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan pada daun terutama pupuk 900 liter larutan Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea per liter atau urea per hektar.
2)       KCL sangat berguna untuk menghasilkan rasa buah yang manis dan legit. TSP untuk kematangan pohon dan jenis buah yang bagus. Urea untuk pertumbuhan akar dan daun
e.       Pengairan dan Penyiraman
Sekalipun tanaman nanas tahan terhadap iklim kering, namun untuk pertumbuhan tanaman yang optimal diperlukan air yang cukup. Pengairan/penyiraman dilakukan 1-2 kali dalam seminggu atau tergantung keadaan cuaca. Tanaman nanas dewasa masih perlu pengairan untuk merangsang pembungaan dan pembuahan secara optimal. Tanah yang terlalu kering dapat menyebabkan pertumbuhan nanas kerdil dan buahnya kecil-kecil.
5.      Panen
Panen buah nanas dilakukan setelah nanas berumur 12-24 bulan, tergantung dari jenis bibit yang digunakan. Bibit yang berasal dari mahkota bunga berbuah pada umur 24 bulan, hingga panen buah setelah berumur 24 bulan. Tanaman yang berasal dari tunas batang dipanen setelah umur 18 bulan, sedangkan tunas akar setelah berumur 12 bulan. Ciri-ciri buah nanas yang siap dipanen:
a.       Mahkota buah terbuka.
b.      Tangkai ubah mengkerut.
c.       Mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat.
d.      Warna bagian dasar buah kuning.
e.       Timbul aroma nanas yang harum dan khas.
Jika buah telah siap dipanen, biasanya akan tumbuh bibit/anakan nenas dibawah pohon induk/utama yang biasa disebut “bibit ketiak”. Sehingga nenas dipanen dengan menebang pohon induk/utamanya, tetapi tetap membiarkan anakan nenas tumbuh disamping/dibawahnya. Nanas dipanen dengan cara pangkal tangkai buah dipotong mendatar/miring dengan pisau tajam dan steril. Pemanenan dilakukan secara hati-hati agar tidak rusak dan memar.
Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil. Cara peremajaan adalah membongkar seluruh tanaman nanas untuk diganti dengan bibit yang baru. Potensi produksi per hektar pada tanaman nanas yang dibudidayakan intensif dapat mencapai 38-75 ton/hektar. Pada umumnya rata-rata 20 ton/hektar, tergantung jenis nanas dan sistem tanam.



Sumber :
http://tipspetani.blogspot.no/2011/02/teknik-budidaya-nanas.html

Jumat, 16 Agustus 2013

Antioksidan

0 komentar
Antioksidan
Adalah zat yang dapat menghambat proses oksidasi / radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu molekul/atom yang tidak berpasangan pada orbital luarnya sehingga bersifat reaktif. Dan mempunyai kemampuan merebut electron dari molekul lain yang berjarak jauh. Reaksi ini mengakibatkan rusaknya molekul terdebut. Bila molekul itu merupakan komponen sel/organ sel, akibatnya adalah kerusakan sel yang menjurus pada timbulnya berbagai penyakit seperti kanker, diabetes mellitus, parkison, Alzheimer.
Radikal bebas merupakan reaksi berantai artinya radikal bebas hasil suatu reaksi akan memicu terbentuknya radikal bebas lainnya. Tapi terbentuknya radikal bebas bersifat prooksidan (pemacu oksidasi) selalu diimbangi dengan terbentuknya antioksidan alami dalam tubuh.
Proses terbentuknya radikal bebas :
1.       Endogen : terbentuk sebagai bagian normal dari proses metabolism didalam tubuh.
2.       Eksogen : serasal dari polusi lingkungan,
Antioksidan alami adalah vit C, Vit E, karotenoid, riboflavin, Zeng, mangan, tembaga, selenium. Berikut adalah beberapa buah-buahan yang mengandung antioksidan :
1..       Buah Berry
Kelompok buah Berry mengandung anthocyanin, ellagic acid dan flavonoid yang dapat membantu menangkal radikal bebas dalam tubuh. Kandungan serat dan mineral juga sangat tinggi seperti magnesium, potassium dan mangan.  Magnesium dan potassium penting bagi kesehatan sistem saraf dan metabolisme tubuh. Lalu mangan, berperan penting dalam melindungi sel dari radikal bebas akibat polusi, asap rokok, makanan, dan lain-lain. Yang termasuk golongan buah berry adalah blueberry, cranberry, strawberry, raspberry, blackberry.
 
2.       Kurma
Buah kurma mengandung kalium (potassium), serat, kalsium, zat besi (Fe), Vit A, B2, B12, dan Vit C, aspirin, salisilat, fosfor, sulfur, natroum (sodium), magnesium, cobalt, seng, fluorin, tembaga (Cu), mangaan, selulosa, dan karbohidrat (berupa glukosa dan fruktosa). Kandungan vitamin C nya berperan sebagai antioksidan.   Kurma mengandung antioksidan yang dikenal sebagai tanin. Tanin diketahui bersifat anti infeksi, anti-inflamasi dan anti-hemoragik.  Kurma adalah sumber vitamin A, yang dikenal memiliki sifat antioksidan dan sangat penting untuk kesehatan mata.  Vitamin A juga diperlukan menjaga kulit tetap sehat.  Mengkonsumsi buah-buahan alami yang kaya akan vitamin A  diketahui membantu melindungi dari kanker paru-paru dan rongga mulut.



3.       Anggur merah
Nutrisi yang terkandung pada anggur adalah artaric acid, malic acid, pectin, tanin, flavone glycosides, flavanoid, resveratrol, mineral, gula, vitamin A, B1, B2, B6, B12 dan C. Semakin gelap warna anggur maka semakin tinggi kandungan flavanoidnya. Flavanoid merupakan antioksidan yang dapat melindungi kerusakan pembukuh darah dan mencegah penggumpalan trombosit.  Resveratrol berkhasiat sebagai antioksidan yang mengurangi pembentukan plak di dalam pembuluh darah arteri.  Buah anggur juga berkhasiat menjadi pencahar ringan sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengobati gangguan pencernaan, penawar racun, peluruh kencing, menghentikan pendarahan, melancarkan aliran darah, anti kanker dan memperkuat tubuh melawan penyakit, seperti fungsi hati yang buruk.



 
4.       Tomat
Tomat  kaya akan nutrisi seperti magnesium, kalium, besi, yodium, kalium, zink, fluoride, vitamin A, C, asam organik . Pigmen tomat yang berwarna merah mengandung lycopene, yaitu zat antioksidan yang dapat menghancurkan radikal bebas dalam tubuh akibat rokok, polusi dan sinar ultra violet. Selain itu lycopene diketahui dapat mencegah kerusakan sel yang dapat mengakibatkan kanker leher rahim, prostat, perut dan pankreas.

5.       Wortel
Beta karoten yang terdapat pada buah wortel ini berfungsi sebagai antioksidan yang dapat membantu tubuh kita untuk melawan pengaruh negatif dari radikal bebas. Untuk itu wortel sangat baik dikonsumsi agar terhindar dari beberapa penyakit. . selain itu wortel juga mengandung vitamin A yang baik untuk penglihatan

Kamis, 15 Agustus 2013

LP Infus

0 komentar
Laporan Pendahuluan
INFUS

A.    Definisi
Pemasangan infus adalah pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh melalui sebuah jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan cairan/zat-zat mekanan dari tubuh. Pemasangan infus dilakkan pada pasien yang memerlukan masukan cairan melalui intravena yang mengalami pengeluaran cairan/nutrisi yang berat, dehidrasi, dan syok.
B.     Tujuan pemasangan infus
1.      Mempertahankan/mengantikan cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang tdak dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral
2.      Memperbaiki keseimbangan asam basa
3.      Memperbaiki keseimnagan volume komponen-komponen darah.
4.      Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam tubuh.
5.      Memonitor tekan vena central (CVP)
6.      Memberikan nutrisi pada saat system pencernaan diistirahatkan
C.     Indikasi pemsangan infus
1.      Pasien dengan keadaan emergency (misalnya pada tindakan RJP), yang memungkinkan pemberian obat langsung ke dalam intravena.
2.      Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberian obat (sperti furosemid, digoxin)
3.      Pasien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar terus menerus melalui intravena
4.      Pasien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan elektrolit
5.      Pasien yang mendapatkan transfuse darah
6.      Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat).
7.      Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, mialnya risiko dehodrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah kolabs (tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
D.    Vena yang boleh dipasang infus
Pemberian cairan melalui infus dengan memasukkan ke dalam vena (pembuluh darah pasien) diantaranya vena lengan (vena safalika basilica dan vena medianan cubiti), pada tungkai (vena saena) atau pada vena yang ada di kepala , seperti vena temporalis frontalis (khusus untuk anka-anak). Pemasangan infus tidak dianjurkan pada daerah yang mengalami luka bakar, lengan pada sisi yang mengalami mastektomi (aliran balik vena terganggu), lengan yang mengalami edema, infeksi, bekuan, atau kerusakan kulit.
E.     Jenis cairan infus
1.      Cairan hipotonik
Osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentraasi ion Na+ lebih rendah disbanding serum) sehingga larut dalam serum dan menurunkan osmalaritasnya serum. Maka cairan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan pada keadaan sel mengalami dehidrasi.
2.      Cairan isotonic
Osmolalitasnya cairan mendekati serum sehingga terus berada didalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi.
3.      Cairan hipertonik
Osmolalitasnya lebih tinggi disbanding serum sehingga menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu mensstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema.
Pembagian cairan berdasarkan kelompoknya :
1.      Kristaloidbersifaat isotonic, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan ke dalam pembuluh darah dalam waktu ayng singkat dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera, misalnya RL dan garam fisiologis.
2.      koloidukuran molekulnya cukup besar sehingga tidak akan keluar dari membrane kapiler dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka siftnya hipertonik dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya albumin dan steroid.
Jenis cairan infus :
1.      asering
indikasi : dehidrasi pada kondisi gastrointestinal akut, demam berdarah dengue, luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat.
Keunggulan :
a.       asetat di metabolism di otot dan maasih dapat ditolerir pada pasien yang mengalami gangguan hati.
b.      Pada pemberian sebelum operasi sear, mengatasi asidosis laktat lebih baik daripada RL pada neonates
c.       Mempunyai efek vasodilator.
2.      KA-EN 1B
Indikasi : sebagai larutan awal pasien belum diketahui, misalnya pada kasus emergency
3.      KA-EN 3A Dan KA-EN 3B
Indikasi : sebagai larutan untuk memnuhi kebutuhan air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk menggantikan ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas.
4.      KA-EN MGE
Indikasi : untuk kasus dimana suplemen NCP dibutuhkan 400 kcal/L
5.      KA-EN 4A
Indikasi : larutan infus untuk bayi dan ank-anak, tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
6.      KA-EN 4B
Indikasi : larutan infus untuk bayi dan anak-anak usia kurang 3 tahun digunakan untuk dehidrasi hipertonik
7.      Otsu-NS
Indikasi : untuk resusitasi kehilangan na>cl
8.      Otsu –RL
Indikasi : resusitasi, asidosis metabolic, suplai ion bikarbonat
9.      Martos 10
Indiaksi : suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetic.
10.  Amiparen
Indiaksi : stress metabolic berat, luka bakar, infeksi berat, kwasiokor.
11.  Aminovel-600
Indikasi : nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI, penderita GI yang dipuasakan.
12.  Pan-amin G
Indikasi : suplai asam amino pada hiponatremia dan stress netabolik ringan, tifoid, nutrisi dini pasca operasi
F.      Ukuran jarum infus
1.      Ukuran 16
Guna : dewasa, bedah mayor, trauma, apabila sejumlah besar cairan perlu diinfuskan
Pertimbangan perawat : sakit saat insersi, butuh vena besar
2.      Ukuran 18
Guna : anak dan dewasa, untuk darah, komponen darah dan infus kental lainnya
Pertimbangan perawat : sakit saat insersi butuh vena besar
3.      Ukuran 20
Guna : anak dan dewasa, sesuai untuk kebanyakan cairan infus, darah, komponen darah dan infus kental lainnya.
4.      Ukkuran 22
Guna : bayi, anak dan dewasa (terutama usia lanjut), cocok untuk sebagian besar cairan infus.
Pertimbangan perawat : lebih mudah menginsersi ke vena yang kecil, tipis dan rapuh, sulit insersi melalui kulit yagn keras.
5.      Ukuran 24, 26
Guna : neonates, bayi, ank, dewasa (terutama usia lanjut), sesuai untuk sebagian cairan infus tetapi kecepatan tetesannya lebih lambat
Pertimbangan perawat : untuk vena yang sangat kecil, sulit insersi melalui kulit keras.
G.    Prosedur pemasangan infus
1.      Alat :
a.       Standart infus
b.      Set infus
c.       Cairan sesuai program medic
d.      Jarum infus untuk ukuran yang sesuai
e.       Pengalas
f.       Tornikuet
g.      Kapas alcohol
h.      Plester
i.        Gunting
j.        Kasa steril
k.      Betadin
l.        Sarung tangan
2.      Prosedur :
a.       Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
b.      Cuci tanagn
c.       Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke bagian karet atau akses selang ke botol infus.
d.      Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem selang sehingga cairan memenuhi selang dan udara keluar.
e.       Letakkan pengaas dibawah tempat (vena) yang akan dilakukan penginfusan
f.       Lakukan pembendungan dengan tornikuet 10-12 cm diatas tempat penusukkan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengna gerakan sirkular
g.      Gunakan sarung tangan steril
h.      Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
i.        Lakukan penusukkan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena dengan posisi jarum mengarah keatas
j.        Perhatikan keluarnya darah melalui jarum maka tarik keluar bagian dalam sambil meneruskan tusukkan ke dalam vena
k.      Setelah jarum infus bagian dalam dilepas atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan/disambungkan dengan selang infus
l.        Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan
m.    Lakukan fiksasi dengan kasa steril
n.      Tuliskantanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum
o.      Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
H.    Prinsip pemasangan infus
1.      Pada ank/paediatrik
a.       Karena vena klien sangat rapuh hindari tempat-tempat yang mudah digerakkan/digeser dan gunakan alt pelindung sesuai kebutuhan
b.      Vena-vena kluit kepalasangt mudah pecah dan memerlukan perlindungan agr tidak mudah mengalami infiltrasi.
2.      Pada lansia
a.       Pada lansia sedapat mengkin gunakan kateter/jarum dengan ukuran paling kecil (24-26). Ukuran kecil mengurangi trauma pada vena dan memungkinkan aliran kecil mengurangi trauma pada vena dan memungkinnkan aliran darah lebih lancer.
b.      Kestabilan vena menjadi hilang dan vena akan bergeser dari jarum
c.       Penggunaan sudut 5-15o saat memasukkan jarum.
I.       Kontra indikasi dan peringatan pada pemasangan infus
1.      Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi dilokasi pemasangan infus
2.      Daerah pada lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan untuk pemasangan A-V shut pada tindakan hemodialisa
3.      Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vean kecil yang aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena ditungkai dan kaki)
J.       Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada pemasangan infus
1.      Hematoma : darah mengumpul dalam jaringan tubuh akibat pecahnya pembuluh darah arteri vena atau kapiler terjadi akibat penekanan yang kurang tepat saat memasukkan h=jarum
2.      Infiltrasi : masuknya cairan infus kedala jaringan sekitar akibat ujung jarum infus melewati pembuluh darah
3.      Tromboflebitis : bengkak pada pembuluh darah vena, terjadi akibat infus yang dipassang tidak dipantau secara ketet dan benar
4.      Emboli udara : amsuknya udara kedalam sirkulasi darah terjadi akibat masuknya udara yang ada dalam cairan infus ke dalam pembuluh darah.

Daftar pustaka :
Yuda.2011. Macam-macam cairan infuse, (Online), (http://dokteryudabedah.com/infuse-cairan-intravena-macam-macam-cairan-infus, diakses 23 Febuari 2013 )
Nn. Pemasangan infuse intravena. (Online), (http://www.healthyrecipesdiary.org/pemasangan-infus-intravena, diakses 23 Febuari 2013)

 

Richa Faric Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template