Kamis, 30 Januari 2014

Terapi Ozon


BAB I
PENDAHULUAN


Penggunaan pengobatan komplementer atau pengobatan aletrnatif semakin meningkat tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Menurut data dari Survey Sosial Eknomi Nasional tahun 2004 penduduk Indonesia yang melakukan pengobatan sendiri meningkat 72,44% dimana 32,87% menggunakan obat tradisional. Sementara diluar negeri saat ini penggunaan pengobatan alternative semakin popular. Dari data didapatkan bahwa di Amerika, pasien yang menggunakan pengobatan alternative lebih banyak dibanding dengan yang dating ke dokter umum. Sedangkan di Eropa penggunaannya bervariasi dari 23 % di Denmark dan 49 % di Perancis. Di Taiwan 90 % pasien mendapat terapi konvensional dikombinasikan dengan pengobatan tradisional china dan Australia sekitar 48,5% masyarakatnya menggunakan terapi alternative.
Perkembangan pengobatan kedokteran saat ini semakin mengarah pada pengobatan modern. Berbagai jenis operasi dan penggunaan obat-obatan produksi pabrik semakin meluas. Tentunya perkembangan tersebut terjadi demi semakin membaiknya hasil yang diharapkan. Banyak pasien yang tertolong dengan adanya pengobatan tersebut. Meskipun demikian, tentunya terdapat pula efek samping yang ditimbulkan. Hal ini membuat masyarakat berfikir ulang  dalam memilih jenis pengobatan. Tidak jarang masyarakat memilih pengobatan alternative/komplementer yang dianggap memiliki efek samping yang kecil dan lebih terjangkau oleh masyarakat.
Salah satu pengobatan komplementer/alternative yang banyak dilakukan oleh masyarakat adalah terapi ozon. Terapi ini memanfaatkan ozon untuk melepaskan energi proton yang dapat membantu memperbaiki sistem sirkulasi darah. Karena terapi ini menggunakan aozon yang mempunyai sifat sebagai oksidatif yang tinggi maka terapi ini juga mempunyai efek samping. Dalam melakukan terapi ini kita juga harus dalam kondisi yang memang diperbolehkan untuk melakukan terapi ozon.
Dan dalam makalah ini akan dibahas mengenai definisi terapi ozon, jenisnya, manfaat, efek samping, dan kondisi-kondisi yang tidak diperbolehkan untuk melakukan terapi ozon.
Mahasiswa mampu memahami :









BAB II
TINJAUAN TEORI



Ozon (O3) adalah komponen udara segar yang terjadi secara alami, sebagai hasil reaksi antara sinar ultraviolet dari matahari dengan lapisan atas atmosfir bumi, dan membentuk lapisan pelindung yang menyelimuti bumi. Molekul Ozon mengandung tiga atom oksigen, sedang molekul oksigen (O2) hanya tediri dari dua atom. (Stanfordcenter : 2012)
Ozon setelah masuk ke tubuh melalui darah akan terpecah menjadi O2 dan O atau atom tunggal. Oksigen bermanfaat bagi kelangsungan hidup sel, sedangkan satu atom tunggal Oksigen adalah ‘oxydizer’ berenergi tinggi yang dapat membakar sampah, toksin, polusi dan mikroorganisme dalam tubuh. Proses oksidasi tidak terjadi pada selsel tubuh normal dan sehat, karena sel sehat punya antioksidan yang melindungi dari efek oksidasi tersebut Sebaliknya, Oksigen justru mengoptimalkan fungsi organ-organ tubuh. (Stanfordcenter : 2012)

Ozone Therapy adalah suatu upaya medis yang berkelanjutan sebagai terapi pencegahan dan perbaikan/ penyembuhan penyakit dengan menggunakan oksigen (O2) dan ozon (O3) yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah, atau di luar tubuh. Tujuan terapi ini untuk mengoptimalkan fungsi organ – organ tubuh. (Nn : 2008)
Terapi Ozon  merupakan teknik perawatan yang menggunakan ozon untuk melepaskan energi proton yang dapat membantu memperbaiki sistem sirkulasi darah. (Christina Andhika Setyanti : 2012)

Metode dari terapi ini dilakukan dengan dua cara :
Metode ini dilakukan pengambilan darah sebanyak 50 s.d 100 cc. untuk dimasukkan ke dalam tabung medical ozone. Setelah itu maka darah tersebut dimasukkan kembali ke dalam tubuh.
Cara kedua ini darah yang diambil hanya sedikit 10 cc saja, namun bedanya dilakukan berkali kali dan berkelanjutan  selama 60 s.d 90 menit. (Nn : 2013)

Polyatomic Oxygen Ozon Apheresis Therapy merupakan metode ozone therapy yang menggunakan prosedur dialysis (resirkulasi darah). Darah pasien ditarik melalui satu lengan, diproses dengan ozon dan difilter di luar tubuh, kemudian disirkulasikan kembali melalui lengan yang lain. Proses ini berlangsung terus menerus selama satu jam. Saat terapi akan terlihat perubahan warna darah yang semula gelap berubah menjadi merah terang karena diperkaya dengan oksigen. Polyatomic Oxygen Ozone Apheresis Therapy ini mampu secara sistematis mencapai semua organ dan mengoptimalkan fungsi – fungsi dari organ tubuh tersebut. Setiap sesi pengolahan darah mampu mengolah 2,4 hingga 3 liter darah. Ini berarti dosis optimal ozon yang efektif dapat dicapai. Untuk gangguan sirkulasi darah, umumnya dibutuhkan 5 – 10 kali terapi, untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Tujuan terapi apheresis adalah untuk melancarkan sirkulasi darah, mengencerkan darah yang pekat, sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah, kolesterol, gula darah dan asam urat. Apheresis juga baik untuk mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke. (Nn: 2008)
Indikasi Terapi :
Metode Terapi :
Polyatomic Oxygen Ozon Apheresis Therapy dilakukan selama satu jam dengan cara mensirkulasikan darah dengan ozon sebanyak 2,4 hingga 3 liter darah.Terapi dilakukan sekali dalam seminggu dan dosis terapeutik dicapai pada 5 – 10 kali terapi.
Suatu proses terapi dimana digunakan cairan infus yang dibubble/ dicampur dengan oksigen dan ozon, dan dimasukan ke dalam darah melalui infuse.
Tujuan terapi saline adalah untuk menurunkan tekanan darah, baik untuk terapi pada orang tua dan anak, serta pasien penderita stroke karena perdarahan (hemoragic stroke).
Indikasi Terapi :
Metode Terapi :
Ozonated saline Infussion dilakukan selama ± 30 menit setiap satu atau dua hari sekali.
Bagging adalah suatu metode ozonisasi untuk menyembuhkan luka-luka pada kaki akibat diabetes. Bila luka pada kaki tersebut masih basah, bernanah, dan banyak jaringan nekrotik (jaringan mati), maka dilakukan nekrotomi/ debridement luka terlebih dahulu, kemudian dilakukan bagging basah. Tetapi apabila luka dalam keadaan kering, maka dilakukan bagging kering.
Proses bagging basah itu sendiri adalah kaki yang luka dibungkus dengan plastik yang terisi air sampai batas atas luka (luka terendam), kemudian ozone dialirkan kedalam air tersebut. Untuk bagging kering, luka hanya dilembabkan dengan air sebelum dimulai dengan ozone.
Suatu proses terapi eksternal, yang berguna untuk mempercepat penyembuhan luka, dimana luka pada kulit atau jaringan dibungkus dengan plastik khusus, yang kemudian dimasukkan ozon ke dalam plastik tersebut sehingga luka langsung terpapar dengan ozon.
Tujuan terapi bagging adalah untuk menangani kasus–kasus luka pada kaki akibat komplikasi diabetes mellitus, gangguan pembuluh darah di kaki dan luka–luka infeksi lainnya
Indikasi terapi:
Metode Terapi :
Kulit yang akan dibagging dengan bagging basah dibungkus dengan plastik yang terisi air sampai batas atas luka (luka terendam), kemudian ozone dialirkan kedalam air tersebut. Untuk bagging kering, luka hanya dilembabkan dengan air sebelum dimulai dengan ozone. Proses bagging itu berlangsung selama 30 menit, dengan frekuensi terapi satu hingga dua hari sekali selama sepuluh kali terapi.
Ozon dimasukkan ke dalam liang vagina dengan menggunakan disposable catheter (selang yang langsung dibuang setelah dipakai).
Tujuan terapi vaginal insufflation adalah untuk kasus-kasus infeksi pada alat genital (kelamin) bagian luar maupun liang vagina bagian dalam. Terapi ini baik pula untuk menangani problem infertility pada wanita usia subur.
Indikasi terapi:
Peradangan saluran reproduksi wanita yang disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri
Terapi infertilitas untuk membantu pasangan usia subur yang menginginkan keturunan.
Metode terapi :
Terapi dilakukan dua hari sekali selama 12 session dengan lama terapi 15 – 20 menit.
Rectal Insufflation adalah terapi insuflasi dengan campuran oksigen – ozon, pertama kali diaplikasikan pada tahun 1935 oleh Profesor Payr dan 1936 oleh Aubourg, MD. Terapi ini dilakukan dengan cara memasukkan campuran ozon oksigen yang telah disediakan di dalam ozone bag, kemudian dimasukkan melalui anus dengan menggunakan disposable kateter.
Telah terbukti bahwa terapi ini dapat membantu proses penyembuhan pada inflamasi atau peradangan saluran cerna bawah, bahkan terapi ini turut membantu dalam menjaga keseimbangan flora normal saluran cerna yang sering terganggu akibat adanya kuman – kuman pathogen yang bersifat merusak. Ozon dimasukkan ke dalam liang dubur dengan menggunakan disposable catheter (selang yang langsung dibuang setelah dipakai).
Tujuan terapi rectal insufflation adalah untuk menangani kasus-kasus infeksi pada saluran pencernaan bagian bawah dan juga digunakan sebagai terapi kombinasi dengan terapi ozon yang lain, terutama terapi yang ditujukan untuk menangani penyakit- penyakit sistemik (penyakit yang mempengaruhi organ- organ di dalam tubuh secara keseluruhan). Rectal Insufflation juga baik untuk menangani infeksi maupun gangguan sistemik pada anak.
Indikasi Terapi:
Efek lokal: Peradangan saluran pencernaan bawah (colitis, proctitis, fistulae).
Efek sistemik:
Metode Terapi :
Terapi dilakukan dua hari sekali, lama terapi 15 – 20 menit. Total lama terapi sesuai indikasi
Ozon dimasukkan ke dalam liang telinga dengan menggunakan selang kecil khusus yang hanya sekali pakai (disposable ear tube).
Tujuan terapi ini adalah untuk menangani kasus-kasus infeksi telinga bagian dalam.
Membilas vagina dengan air ozon yang disemprotkan ke dalam liang vagina. Tujuan terapi ini adalah untuk mencegah serta menangani infeksi pada saluran genital (kelamin), menjaga hygiene vagina, mencegah keputihan dan bau yang diakibatkan karena keputihan.
Indikasi terapi :
Metode terapi :
Erectile Dysfunction atau Disfungsi Ereksi (DE) dapat didefinisikan sebagai ketidakmampuan secara total untuk mencapai ereksi atau ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi. Perbedaan definisi ini sering menyulitkan dalam memperkirakan kasus ereksi secara statistik. Menurut National Ambulatory Medical Care Survey (NAMCS), pada tahun 1985, setiap 1000 pria di USA, terdapat 7,7 kunjungan dengan masalah DE. Pada tahun 1999, angka kunjungan meningkat menjadi 22,3. Hal ini ditandai pula dengan banyaknya obat – obatan dan alat – alat bantu yang dipakai untuk mencapai dan mempertahankan ereksi.
Vitality Therapy (Terapi Vitalitas) dengan menggunakan ozone therapy dapat membantu dalam menangani kasus – kasus DE. Dengan system vacuum ozone, darah ditarik menuju penis dengan suatu alat noninvasive (tidak masuk ke dalam tubuh), dimana efek samping jarang sekali terjadi pada penggunaan alat ini.
Indikasi Terapi :
Metode Terapi :
Vacum ozone diaplikasikan selama ± 15 menit dengan frekwensi terapi tiga kali dalam seminggu. Total terapi sesuai indikasi.
Manfaat Ozonated Olive Oil dalam dunia medis berdasarkan atas efek desinfektan (pembersih kuman) dari minyak zaitun yang telah diproses dengan ozon. Sifat desinfektan ini telah terbukti ratusan kali lebih efektif dalam preparat minyak daripada cairan.
Indikasi :
Metode Terapi :
Payudara yang sehat, padat dan kencang adalah dambaan kaum wanita. Selain faktor estetik, payudara juga merupakan faktor fungsional wanita karena pengaruh hormonal serta fungsi laktasi atau menyusui yang dimiliki oleh wanita. Hal inilah yang menyebabkan pentingnya menjaga kesehatan payudara sekaligus mencegah secara dini kanker payudara yang menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian wanita terbanyak. Breast Treatment dengan Firming Treatment membantu para wanita untuk menjaga kesehatan payudara wanita baik secara estetik maupun fungsional.
Indikasi:
Metode Terapi :
Terapi payudara dilakukan secara berkala, tiga kali dalam seminggu selama sepuluh kali terapi dengan dikombinasi dengan latihan untuk membantu otot dan jaringan ikat payudara yang mengendur.
Cupping atau Low Pressure Ozone gas Irrigation memiliki efek terapi dan rekonstruktif dalam memperbaiki tekstur permukaan kulit. Terapi ini terbukti bermanfaat selain untuk peradangan kulit juga untuk mempebaiki tekstur kulit yang bermasalah karena faktor usia (kerutan atau wrinkle) maupun karena tumpukan lemak yang sangat mengganggu (selulit). Efek tekanan negative (vacuum) yang menyebabkan proses regenerasi dan pemulihan dari jaringan luka yang terpapar ozon. Efek tekanan ini pula berguna mengencangkan kulit sehingga bermanfaat untuk memperbaiki kerut pada kulit dan selulit.
Indikasi terapi :
Metode Terapi :
Permukaan kulit yang bermasalah diterapi dengan Ozon Suction Cup selama 20 – 30 menit.
Head Cap Treatment adalah suatu metode terapi yang menggunakan ozon dengan tujuan menjaga kulit kepala yang sehat dan bersih. Kulit kepala yang sehat dan bersih menjamin pertumbuhan rambut yang sehat dan kuat sehingga Head Cap Treatment dapat digunakan sebagai usaha preventif terhadap berbagai masalah rambut.
Indikasi Terapi :
Metode Terapi :
Kulit kepala yang akan diterapi dibungkus dengan cap kepala yang dialiri dengan ozon selama 20 menit. Perawatan kulit kepala dengan terapi ini dilakukan setiap dua hari sekali sebanyak 10 sesi terapi.
Penampilan yang baik serta kesehatan tubuh yang prima berpengaruh pada kualitas hidup manusia. Selain mengganggu penampilan, lemak yang tertimbun di bagian – bagian tubuh tertentu juga berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Efek ozone therapy pada pembakaran lemak didapatkan melalui berbagai mekanisme yang berbeda. Ozon bereaksi terhadap ikatan rangkap pada lemak sehingga mengakibatkan pecahnya ikatan lemak tersebut. Di lain pihak, ozon juga membantu dalam mengencangkan kulit yang kendur karena berkurangnya berat badan melalui mekanisme penarikan akibat tekanan negatif (vacuum) pada kulit.
Liposuction dengan ozone-oxygen mixture ini membantu dalam menangani masalah yang berhubungan dengan berat badan dan timbunan lemak tanpa harus melalui proses operasi. Dengan melakukan kombinasi injeksi ozon dan cupping (Ozone vacuum), dilakukan koreksi terhadap tekstur kulit yang bermasalah karena timbunan lemak, sekaligus dilakukan pengencangan agar kulit tidak menjadi kendur.
Indikasi Terapi :
Metode terapi :
Bagian kulit yang akan diterapi, dioleskan terlebih dahulu dengan Ozonated Olive Oil, lalu dilakukan massage unutk mengencangkan bagian yang akan diterapi dengan Cupping (Low Pressure Ozone) selama 3 – 5 menit. Setelah itu, dilakukan injeksi ozone di bagian kulit yang bermasalah. Pada akhir terapi, dilakukan massage ulang dengan Ozonated Olive Oil dan Cupping (Low Pressure Ozone). Terapi dilakukan setiap dua hari sekali selama ± 7 kali terapi dan dianjurkan untuk melakukan terapi kombinasi dengan Ozonated Saline Infussion dan Rectal Insufflation untuk meningkatkan efektifitas terapi. (Stanfordcenter : 2012)
Untuk semua tujuan terapi ozon, efektivitasnya tergantung pada frekuensi terapi, kekuatan dari konsentrat yang digunakan, jumlah campuran Oksigen dan Ozon yang diberikan, dan metoda aplikasi yang dipilih. Yang ingin dicapai adalah secara aman dan nyaman membanjiri tubuh sang pasien dengan Oksigen secara perlahan, seiring dengan berjalannya proses detoksifikasi. (Stanfordcenter : 2012)

Tiga unsur penting yang terkandung dalam satu proses terapi ozon adalah :

Dalam menangani gangguan jantung dan sirkulasi darah, Ozone Therapy bermanfaat sebagai berikut:
Pada penderita diabetes mellitus, ozone therapy bermanfaat untuk menurunkan kadar gula dalam darah, meningkatkan fungsi pankreas secara maksimal dalam produksi insulin, melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan sistem antioksidan, meningkatkan sistem imun, dan memaksimalkan oksigenasi ke seluruh jaringan. Aplikasi ozon therapy juga dapat menyembuhkan ulkus pada diabetic foot (luka/borok pada kaki) yang mengakibatkan harus dilakukan amputasi pada jari atau bahkan kaki penderita. Dengan pemberian ozone therapy, baik secara langsung pada luka, maupun ke dalam darah melalui Ozonated Saline Infussion dan Apheresis (Polyatomic Oxygen Ozon Apheresis Therapy), tindakan amputasi dapat dihindari hingga 40% dari kasus diabetic foot .
Pada penderita Stroke, ozone therapy bermanfaat untuk memberikan oksigen medis ke seluruh tubuh, melancarkan sirkulasi darah ke otak, membuka dan mencegah penyempitan saluran darah ke otak, mencegah kerusakan sel-sel otak lebih lanjut karena kekurangan oksigen, merehabilitasi pasien pasca serangan stroke agar fungsi organ tubuh yang terganggu dapat pulih kembali. Selain itu, ozone therapy juga membantu meningkatkan sistem imun dalam tubuh, mengendalikan kadar kolesterol dan tekanan darah yang sering menjadi pemicu terjadinya serangan stroke berulang.
Dalam hal penanganan hepatitis, ozone therapy mempunyai manfaat sebagai berikut:

Salah satu jenis perawatan yang dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh sekaligus mendapatkan kulit yang lebih cerah adalah melalui suntik vitamin C. Vitamin C dengan khasiat antioksidannya dipercaya mampu menangkal radikal bebas, polusi dari lingkungan sekitar, serta meningkatkan kesehatan kulit.
Namun, saat ingin melakukan terapi ozon, pastikan Anda tidak melakukan suntik vitamin C beberapa saat sebelumnya. "Penyuntikan vitamin ini akan menetralisasi fungsi terapi ozon yang dilakukan, sehingga manfaatnya tidak akan terasa," jelasnya.
Saat sedang menstruasi, sebaiknya Anda tidak melakukan terapi ozon. Sebab ketika sedang mens, darah Anda akan lebih cair dibanding biasanya. Terapi ozon hanya akan membuat darah menjadi lebih cair dan mengganggu jalannya menstruasi.
Pada dasarnya, selama kehamilan kita tidak disarankan untuk melakukan pengobatan atau terapi inhalasi (pengisapan), atau terapi lain yang membuat Anda menghirup substansi apa pun ke dalam tubuh. Terapi ozon sendiri cenderung menyebabkan perubahan degeneratif dalam jaringan tubuh, darah, dan dapat menimbulkan stres oksidasi dan kerusakan sel. Jika hal itu bisa membahayakan sang ibu, otomatis bisa mengancam kehidupan sang bayi. Jika hanya dilakukan sesekali mungkin tak akan menimbulkan masalah, tetapi tidak untuk dilakukan berulang-ulang.
Sekalipun punya banyak manfaat, namun terapi ini tidak dianjurkan untuk anak di bawah 17 tahun. Hal ini disebabkan karena hormon anak di bawah 17 tahun belum stabil. Terapi ini dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan tubuh dan hormon remaja. (Christina Andhika Setyanti : 2012)

Efek samping dari terapi ozon ini kemungkinan disebabkan oleh sifat ozon yang merupakan oksidator kuat (powerful oxidator). Ketika diberikan kedalam tubuh ozon tidak hanya bereaksi dengan bakteri dan radikal bebas, namun bereaksi juga dengan sel-sel tubuh lain, seperti cytochrome, ubiquinol, butyryl-CoA, ethanol, dihydrolipoic acid, dan lainnya. Bahkan dalam tingkat sel, O3 dapat bereaksi dengan jaringan lipid pada membran sel.
Pada umumnya pasien akan mengalami beberapa gejala sampingan (side effect) akibat dari menjalani terapi ozon berupa sakit di dada, pernafasan pendek, pusing, dan lain-lain. Karena itu pasien terapi ozon ini seharusnya mengkonsumsi antioxidant selama periode terapi. Fungsi antioksidant sangat penting karena sangat dimungkinkan dokter memberikan dosis ozon yang berlebih, sehingga menciptakan radikal dalam tubuh yang bisa menyebabkan gangguan pada sel tubuh. Antioxidant akan membuat proses terapi ozon ini tetap terkendali. (Nn : 2012)





BAB III
PENUTUP


Terapi Ozon  merupakan teknik perawatan yang menggunakan ozon untuk melepaskan energi proton yang dapat membantu memperbaiki sistem sirkulasi darah. Terapi ini bisa dilakukan dengan major authothermotherapy yaitu mengambil darah 50 s.d 100 cc. untuk dimasukkan ke dalam tabung medical ozone dan minor authothermotherapy yaitu mengambil darah sedikitnya 10 cc untuk dimasukkan kedalam medical ozone. Terapi ini dalam membantu mengatasi stroke, kencing manis/diabetes mellitus, pengobatan komplementer stroke, sebagai anti aging dan membantu melancarkan sirkulasi darah

Dari penjelasan diatas penulis memiliki beberapa saran diantaranya:





DAFTAR PUSTAKA




Nn. 2008. “Ozone Theraphy”, (Online), (http://life-health-info.blogspot. com/2008/08/ozone-therapy-faq.html, diakses pada 17 Desember 2013)
Nn. 2010. “Sejarah Terapi Ozone”, (Online), (http://www. ozonehealthy. com/index.php?option=com_content&view=article&id=13&Itemid=10, diakses pada 17 Desember 2013)
Nn. 2012. “Manfaat terapi ozon untuk kesehatan”, (Online), (http:// britainfo.blogspot.com/2012/03/manfaat-terapi-ozon-bagi-kesehatan.html, diakses pada 17 Desember 2013)
Nn. 2013. “Apa sih pengertian terapi ozon”, (Online). (http://diabets-mellitus. blogspot.com/2013/08/apa-sih-pengertian-terapi-ozone-dan.html, diakses pada 17 Desember 2013)
Setyanti , Christina Andhika. 2012. “Terapi Ozon”, (Online), (http:// female.kompas.com/read/2012/09/19/0948482, diakses pada 17 Desember 2013)
Stanfordcenter. 2012. “Terapi Ozon”, (Online), (  http://www.stanfordcenter.com/ blog-layout/37/59, diakes pada 17 Desember 2013)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Richa Faric Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template