Kamis, 30 Januari 2014

Hipopituitari


BAB I
PENDAHULUAN

Setiap organisme selalu berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya,artinya setiap perubahan dunia luar akan mendapat tanggapan agar ia tetap bertahan hidup.Sistem saraf dengan cepa menyebarkan Informasi agar mendapat tanggapan sehingga terjadi perubahan dalam diri kita seperti perubahan tekanan darah, respirasi, suhu.sebaliknya sistem endokrin yang menghasilkan hormon bekerja lebih lambat sebab hormon tersebut akan mengikuti aliran darah, terikat pada reseptor di organ target yang menyebabkan efek perubahan metabolisme atau fungsi dari organ tersebut,yang termasuk kelenjar endokrin adalah hipotalamus,kelenjar hiposis anterior dan posterior,kelenjar tiroid,kelenjar paratiroid,pulau langerhans pankreas,korteks dan medula anak ginjal,ovarium,testis dan sel endokrin di saluran cerna.
Kelenjar Hipofisis atau nama lainnya adalah kelenjar pituitary merupakan kelenjar yang sebesar kelereng namun mempunyai makna fisiologis yang sangat penting bagi kelangsungan dan homeostasis tubuhmanusia. Selain itu hipofisis, terutama bagian anterior, memiliki kemampuan dalam mengatur kelenjar-kelenjar endokrin lainnya. Hal inilah yang menyebabkan kelenjar ini diberi nama Master of Gland.
Pituitary adalah kelenjar majemuk sekresi internal yang terletak di dalam sel tursika, yakni suatu lekukan di dalam tulang sfenoid hipopituitarisme dapat desebabkan oleh macam-macam kelainan kelamin antara lain nekrosis, hipofisis postpartura (penyakit shecan), nekrosis karena meningitis basalis, trauma tengkorak, hipertensi maligna, arteriasklerosis serebri, tumor granulema dan lain-lain.
Kelenjar hipofisis merupakan struktur kompleks pada dasar otak, terletak dalam sela tursika,di ronggadinding tulang sphenoid. Kelenjar hipofisis manusia dewasa terdiri dari lobus posterior atau neurohipofisis sebagai lanjutan dari hipotalamus, dan lobus anterior atau adenohipofisis yang berhubungan dengan hipotalamus melalui tangkai hipofisis. Pada manusia lobus Intermedia terdapatmenyatu dengan lobus anterior.
Suatu struktur vaskular, yaitu sistem portal hipotalamus-hipofisis, juga menghubungkan hipotalamusdengan bagian anterior kelenjar hipofisis. Melalui sistem vaskular ini hormon pelepasan dari hipotalamus dapat mencapai kelenjar hipofisis untuk mempermudah pelepasan hormon.
Kelenjar hipofisis terbentuk sejak awal perkembangan embrional dari penyatuan dua tonjolan ektodermal yang berongga. Kantung rathke, suatu invaginasi dari atap daerah mulut primitif yang meluas ke atas menuju dasar otak dan bersatu dengan tonjolan dasar ventrikel ketiga yang akan menjadi neurohipofisis.
Fungsi-Fungsi hormon Hipofisis :
GH :  Gowth hormon atau somatotropin mempunyai pengaruh metabolik utama, baik pada anak-anakmaupun pada orang dewasa. Pada anak-anak, hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan somatik. Padaorang dewasa berfungsi untuk mempertahankan ukuran orang dewasa normal dan juga berperan dalampengaturan sintesis protein dan pembuangan zat makanan. GH disintesis di sel somatrotop padakelenjar hipofisis anterior. Kerja GH yang paling dramatis adalah pada pertumbuhan otot dan tulangskelet. Kerjanya dapat dibagi menjadi kerja direk dan indirek.
Kerja indirek hormon pertumbuhan GH bekerja pada untuk menstimulasi sintesis dan sekresi IGF-1 peptida yang menstimulasipertumbuhan. Pada sel lemak, IGF-1 menstimulasi lipolisis dan pada otot hormon ini menstimulasisintesis protein. Reseptor GH fungsional juga terdapat di tulang, menstimulasi produksi lokal IGF-1 padakondrosit proliferatif.
Kerja direk hormon pertumbuhan GH bersifat diabetogenik karena kerja hormon ini berlawanan dengan insulin dan bersifat lipolitik di sellemak dan glukoneogenik di sel otot Kadar GH normal :  -setelah diberi glukosa  2 mU/L -stress  > 20 mU/L.
MSH atau melanocortin stimulating hormone merupakan suatu unsur pokok dari propiomelanokortin.Hormon ini mengingkatkan pigmentasi kulit dan merangsang dispersi granula-granula melanin dalam melanositm.Sekresi MSH diatur oleh CRH (corticotrophin releasing hormone) dari hipotalamus dan dihambat oleh pengeluaran kortisol.Prolaktin Merupakan salah satu kelompok hormon yang dibutuhkan untuk perkembangan payudara dan sekresi susu. Pelepasan prolaktin berada dibawah pengaruh penghambatan tonik oleh hipotalamus melaluidopamin, yang disekresi oleh sistem neuron dopaminergik tuberohipofiseal. Jika faktor-faktorpenghambat ini tidak ada maka sekresi prolaktin akan meningkat dan dapat terjadi laktasi. Thyrotropin-releasing hormone (TRH) merangsang sekresi prolaktin. Kadar prolaktin normal: 50-400 mU/L.
ACTH   Adrenocorticotropin hormone (ADH) merangsang pertumbuhan dan fungsi korteks adrenal, merupakansuatu faktor yang sangat penting pada pengaturan produksi kortisol. CRH (corticotrophin releasinghormone) dan arginine-vasopresin (AVP) bekerja secara sinergis untuk merangsang sekresi ACTH. Kadar ACTH normal : - jam 09:00 = 10-80 ng/L.
TSH Merangsang pertumbuhan dan fungsi kelenjar thyroid. TSH menyebabkan pelepasan tiroksin.


Tujuan umum
                 Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan hipopituitari
Tujuan khusus



BAB II
TINJAUAN TEORI


Sistem endokrin disebut juga kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu sebab sekresi yang dibuat tidak meninggalkan kelenjarnya melalui saluran tetapi langsung masuk kedalam darah yang beredar didalam jaringan kelenjar. Kata endokrin berasal dari bahasa yunani yang berarti “sekresi ke dalam” zat aktif utama dari sekresi interna ini disebut  hormone yang berarti merangsang. Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :
Beberapa organ endokrin yaitu
Kelenjar hipofisis terletak didasar tengkorak, di dalam fosa hipofisis tulang sphenoid. Terdiri dari dua lobus yaitu anterior dan posterior  serta bagian diantara kedua lobus adalah pars intermedia.
Untuk mengendalikan pertumbuhan
Untuk mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan tiroksin.
Untuk mengendalikan kegiatan kelenjar suprarenal dalam emnghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal ini.
Untuk mengatur jumlah air yang melalui ginjal.
Untuk merangsang kontraksi uterus sewaktu melahirkan bayi dan pengeluaran air susu sewaktu menyusui. (Evelyn C. Pearce : 2009)
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus yang terletak disebelah kanan dan kiri trakea dan diikat bersama oleh secarik jaringan tiroid yang disebut ismus tiroid dan yang melintasi trakea disebelah depannya. Fungsinya untuk mengatur susunan kimia dalam jaringan, bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan karbondioksida. Hiposekresi kelenjar tiroid mengakibatkan kretinisme yaitu hambatan pertumbuhan mental dan fisik. Hipersekresi kelenjar tiroid akan menyebabkan gigantisme. (Evelyn C. Pearce : 2009)
Kelenjar paratiroid terletak disetiap sisi kelenjar tiroid. Sekresi paratiroid yaitu hormone paratiroid yang berfungsi mengatur metabolism zat kapur dan mengendalikan jumlah zat kapur didalam darah dan tulang. Hipoparatiroid yaitu kekurangan kalsium dalam isi darah atau hipokalsemia, mengakibatkan keadaan yang disebut tetani dengan gejala khas kejang dan konvulsi. Hiperparatiroid akan menyebabkan over aktivitas kelenjar, biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar. (Evelyn C. Pearce : 2009)
Kelanjar adrenal terletak diatas kutub sebelah atas setiap ginjal. Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar yang berwarna kekuning-kuningan yang disebut korteks dan yang menghasilkan kortisol (hidrokortisol), dengan rumus yang mendekati kortison dan atas bagian medulla disebelah dalam yang menghaslkan adrenalin (epinefrin) dan nonadrenal (noreprinefrin). Beberapa hormone terpenting yang disekresikan korteks adrenal adalah hidrokortison, aldosteron, dan kortikosteron. Pada insufisiensi adrenal (penyakit addison), pasien menjadi kurus dan tampak sakit dan makin lemah karena tidak adanya hormone ini, sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium. (Evelyn C. Pearce : 2009)
Kelanjar timus terletak didalam toraks kira-kira pada ketinggian bifurkasi trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas dual onus. Fungsinya belum diketahui, tetapi diperkirakan ada hubungannya dengan produksi antibody. (Evelyn C. Pearce : 2009)


Hipopituitarisme adalah sekresi beberapa hormone hipofisis anterior yang rendah. (Elizabeth J. Corwin : 2009)
Hypopituitarisme yang juga dikenal sebagai panhipopitiutarisme merupakan syndrome kompleks yang ditandai dengan disfungsi metabolic, imaturitas seksual, dan retardasi mental (jika menyerang pada saat anak-anak), dan disebabkan oleh defisiensi hormone yang disekresi oleh kelenjar pitiutari anterior.( Lippincott Williams et all : 2011)
Hipopituitarisme adalah gangguan yang pertama terkait dengan kurangnya sekresi GH (somato tropin). (Donna L.Wong et al l: 2008)
Hipopituitari adalah hiposekresi satu atau lebih hormon hipofisis anterior (Barbara C. Long).
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Hipopituitarisme merupakan sindrom klinis yang ada kaitannya dengan kelainan fungsi kelenjar hipofisis yang mencakup gangguan akibat kekurangan hormone yang sekresikan hipofisis.

Lebih dari 90% kelenjar harus dihilangkan sebelum tanda-tanda klinis hipopituetarisma bermanifestasi. Perubahan patologi bergantung apa penyebabnya. Pada kasus-kasus yang disebabkan oleh nekrosis istemik, bagian awal nekrosis koagulatif diganti oleh jaringan parut.
Efek klinis hipopituitarisme tergantung pada apakan pasien tersebut anak-anak atau dewasa.
Hipopituitarisme pada anak-anak mengakibatkan kegagalan perkembangan yang porposiaonal akibat tidak adanya hormon pertumbuhan (dwarfisme hipofisis). Anak-anak ini memiliki kecerdasan normal dan tetap seperti anak-anak , gagal berkembang secara seksual. Gambaran klinis dwarfisme hipofisis yang sama terjadi pada anak-anak yang lahir dengan kelainan reseptor organ akhir terhadap hormone pertumbuhan (dwarfisme hipofisis). Pasien memiliki kadar hormone pertumbuhan yang normal di dalam serum.
Pada orang dewasa, hipopituitarisme terutama ditandai dengan efek defisiensi gonadotropin. Pada wanita, terjadi amenore dan infertilitas ; pada pria, terjadi infertilitas dan impotensi. Defisiensi tirotropin dan kortikotropin dapat mengakibatkan atropi tiroid dan korteks adrenal. Meskipun demikian, penurunan sekresi tiroksin dan kortisol jarang cukup berat untuk menyebabkan manisfestasi klinis. Defisiensi hormone pertumbuhan saja menimbulkan sedikit kelainan pada orang dewasa. (Helda Upik : 2012)

Gejala hipopituitari bervariasi tergantung kepada jenis hormon apa yang kurang.
Kekurangan hormon pertumbuhan pada dewasa biasanya menyebabkan sedikit gejala atau tidak menyebabkan gejala; tetapi pada anak-anak bisa menyebabkan lambatnya pertumbuhan, kadang-kadang menjadi cebol (dwarfisme). Tanda-tandanya meliputi pertumbuhan lambat, ukuran otot dan tulang kecil, tanda-tanda seks sekunder tidak berkembang, infertilitas, impotensi, libido menurun, nyeri senggama pada wanita.
Pada pria, kekurangan gonadotropin menyebabkan impotensi, pengkisutan buah zakar, berkurangnya produksi sperma sehingga terjadi kemandulan, hilangnya beberapa ciri seksual pria (misalnya pertumbuhan badan dan rambut wajah).






BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN


Pengkajian keperawatan pada kilen dengan kelainan Hipopituitari antara lain mencakup :
Adakah penyakit atau trauma pada kepala yang diderita klien,serta riwayat    radiasi pada kepala.
Dampak defisiensi GH mulai tampak pada masa balita seang defisiensi gonadotropin nyata pada masa praremaja.
Tubuh kecil dan kerdil sejak lahir terdapat pada klien kretinisme.

NOC :
Setelah dilakukan asuhan selama………ketidakefektifan perfusi jaringan kardiopulmonal teratasi dengan kriteria hasil:
NIC :
NOC :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. gangguan body image pasien teratasi dengan kriteria hasil:
NIC :
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Gangguan pertukaran pasien teratasi dengan kriteria hasil :
NIC :
NOC :
Pasien dapat menerima perubahan struktur tubuh terutama pada fungsi seksual yang dialaminya dengan kriteria hasil:
NIC
NOC :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…. Gangguan integritas kulit tidak terjadi dengan kriteria hasil:
NIC :
NOC :
Pasien dapat menerima perubahan struktur tubuh terutama pada fungsi seksual yang dialaminya dengan kriteria hasil:
NIC :
NOC :
Pasien dapat menerima perubahan struktur tubuh terutama pada fungsi seksual yang dialaminya dengan kriteria hasil:
NIC :
NOC :
Pasien dapat menerima perubahan struktur tubuh terutama pada fungsi seksual yang dialaminya dengan kriteria hasil:
NIC :



BAB IV
PENUTUP

Hipopituitarisme merupakan sindrom klinis yang ada kaitannya dengan kelainan fungsi kelenjar hipofisis yang mencakup gangguan akibat kekurangan hormone pertumbuhan atau yang dikenal dengan growth hormone. Hipopituitari dapat disebabkan karena Infeksi atau inflamasi, penyakit autoimun, tumor (adenoa), umpan balik dari organ target yang mengalami malfungsi, nekrosis hipoksik (kematian akibat kekurangan oksigen).
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai asuhan keperawatan hipopituitari. Kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca untuk kebaikan kelompok kami



DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. Corwin. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC
Eko,Saputra.2012.Askep Hipopituitari. (online), (http://saputraaguseko.wordpress. com/keperawatan/askep/askep-hipopituitari/.diakses pada tanggal 19 desember 2013)
Nn. 2011. “Hipopituitari”, (Online), (http://kesehatanstikes27.wordpress.com /2011/01/19/hipopituitari/, diakses pada 28 Oktober 2013)
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia.
Upik, Helda. 2012. “Askep Hipopituitari”, (Online), (http://heldaupik.blogspot. com/2012/03/askep-hipopituitari.html, diakses pada 28 Oktober 2013)
Williams, Lippincott et all. 2011. Nursing : memahami berbagai macam penyakit. Jakarta : jurnal nursing.
Yoesra. 2012. “Hipopituitari”, (Online), (http://yoesfeelingku.blogspot.com/ 2012/06/hipopituitari.html, diakses pada 28 Oktober 2013)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Richa Faric Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template