Kamis, 30 Januari 2014

Waham

0 komentar
BAB I
PENDAHULUAN

Proses keperawatan pada klien dengan masalah keperawatan jiwa merupakan tantangan yang unik karena masalah kesehatan jiwa, mungkin tidak dapat dilihat langsung, seperti pada masalah kesehatan fisik yang memperlihatkan bermacam gejala dan disebabkan berbagai hal, banyak klien dengan masalah kesehatan jiwa tidak dapat menceritakan masalahnya bahkan mungkin menciptakan hal berbeda dan kontradiksi.
Umumnya manusia memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan baik, namun ada juga individu yang mengalami kesulitan untuk melakukan penyesuaian dengan persoalan yang dihadapi. Kegagalan dalam memberikan koping yang sesuai dengan tekanan yang dialami dalam jangka panjang mengakibatkan individu mengalami berbagai macam gangguan mental. Gangguan mental tersebut sangat bervariatif, tergantung dari berat ringannya sumber tekanan, perbedaan antara individu, dan latar belakang individu yang bersangkutan. (Satria Dwi Priangga : 2011)
Salah satu masalah keperawatan jiwa adalah waham, yaitu keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan control (Depkes RI, 2000).
Jumlah penduduk yang mengalami gangguan jiwa di Indonesia diperkirakan terus meningkat. Bahkan khusus untuk gangguan jiwa berat, jumlahnya bisa mencapai 6 juta orang. Data tersebut berdasar riset kesehatan dasar. Menurut riset itu jumlah populasi penduduk indonesia yang terkena gangguan jiwa berat mencapai 1-3 persen diantara total penduduk (Riskesdas).
Prevalensi gangguan waham di Amerika Serikat diperkirakan 0,025 sampai 0,03 persen. Usia onset kira-kira 40 tahun, rentang usia untuk onset dari 18 tahun sampai 90 tahunan, terdapat lebih banyak pada wanita. Menurut penelitian WHO prevalensi gangguan jiwa dalam masyarakat berkisar satu sampai tiga permil penduduk. Di jawa tengah dengan penduduk lebih kurang 30 juta, maka akan ada sebanyak 30.000-90.000 penderitapsikotik. Bila 10 % dari penderita psikiatrik ada 3.000-9.000 yang harus dirawat. Waham seperti yang digambarkan tersebut terjadi pada 65 % dari suatu sampel besar lintas Negara (Sartorius & jablonsky, 1974 dalam Davidson).
Sedangkan di Jawa Tengah sendiri menurut direktur RSJD Amino Gondohutomo Semarang dr. Sri Widyayati, Sppk, M.Kes mengatakan di tahun 2009 angka kejadian penderita gangguan jiwa di jawa tengah berkisar antara 3300 orang sampai 9300 orang, angka kejadian ini merupakan penderita yang sudah terdiagnosa. Pasien rawat inap yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia paranoid dan gangguan psikotik dengan gejala curiga berlebihan, sikap eksentrik, ketakutan, murung, bicara sendiri, galak dan bersikap bermusuhan. Gejala ini merupakan tanda dari skizofrenia dengan perilaku waham sesuai dengan jenis waham yang diyakininya (medical record, 2010).
Berdasarkan data diatas kelompok kami tertarik untuk mengangkat salah satu gangguan jiwa waham dalam pembuatan makalah dengan judul ”Asuhan keperawatan gangguan jiwa waham”.

Setelah mahasiswa melihat dan mempresentasikan makalah, mahasiswa mampu memahami tentang gangguan pola pikir waham dan mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan tersebut.
Diharapkan makalah ini dapat membuat mahasiswa mampu :

























BAB II
TINJAUAN TEORI


Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan control (Depkes RI, 2000)
Waham merupakan salah satu jenis gangguan jiwa. Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering ditemukan pada penderita skizofrenia. Semakin akut psikosis semakin sering ditemui waham disorganisasi dan waham tidak sistematis. Kebanyakan pasien skizofrenia daya tiliknya berkurang dimana pasien tidak menyadari penyakitnya serta kebutuhannya terhadap pengobatan, meskipun gangguan pada dirinya dapat dilihat oleh orang lain (Tomb, 2003 dalam purba, 2008).
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien (Aziz: 2003)
Waham atau atau delusi adalah ide yang salah dan bertentangan atau berlawanan dengan semua kenyataan dan tidak ada kaitannya dengan latar belakang budaya (Keliat : 2009)
Waham adalah keyakinan yang salah dan dipertahankan yang tidak memiliki dasar dalam realitas (Sheila L Videbeck: 2008)
Waham adalah keyakinan keliru yang sangat kuat, yang tidak dapat dikurangi dengan menggunakan logika. (Ann Isaacs:2004)

Adalah keyakinan klien bahwa “Orang lain “ berencana untuk membahayakan atau memata-matai, mengikuti,mengejek atau merendahkan klien dengan cara tertentu. Klien kadang-kadang tidak dapat tidak dapat mendefinisikan siapa “orang lain” ini.
Contoh : klien mungkin berpikir bahwa makanannya telah diracuni atau kamarnya terpasang alat pendengar. Kadang-kadang yang dimaksud dengan penganiayaan adalah pihak pemerintah, FBI, atau organisasi berwenang lainnya. Kadang-kadang individu tertentu, bahkan anggotaa keluarga dapat disebut penganiaya. (Sheila L. Videbeck : 2008)
Dicirikan dengan klien menyatakan bahwa dirinya memiliki hubungan dengan orang-orang terkenal atau selebriti atau keyakinan klien bahwa ia terkenal atau mampu mencapai prestasi tinggi.
Contoh : klien mungkin menyatakan bahwa ia bertunangan dengan bintang film terkenal atau memiliki hubungan dengan beberapa tokoh masyarakat, misalnya amerika serikat, menyatakan bahwa ia telah menemukan obat kanker. (Sheila L. Videbeck : 2008)
Sering kali berkutat sekitar kedatangan kristus yang kedua kali atau tokoh agama yang lain atau nabi. Waham agama ini muncul secara tiba-tiba sebagai bagian psikokosis yang klien alami dan bukan bagian keyakinan agamanya atau keyakinan agama orang lain.
Contoh : klien menyatakan bahwa ia adalah imam mahdi atau nabi yang diutus tuhan, yakin bahwa tuhan berkomunikasi secara langsung dengan dirinya atau ia memiliki misi keagamaan khusus dalam kehidupan atau kekuatan keagamaan. (Sheila L. Videbeck : 2008)
Biasanya merupakan keyakinan yang samar dan tidak realistis tentang kesehatan atau fungsi tubuh klien. Informasi factual atau pemeriksaan diagnostic tidak mengubah keyakinan ini.
Contoh : seorang klien pria mungkin berkata bahwa ia hamil atau klien mungkin melaporkan bahwa usunya busuk atau ada cacing diotaknya. (Sheila L. Videbeck : 2008)
Mencakup keyakinan klien bahwa tayangan televisi, music atau artikel surat kabar memiliki makna khusus bagi dirinya. Contoh : klien mungkin melaporkan bahwa presiden berbicara langsung dengannya dalam sebuah tayangan berita, atau pesan-pesan khusus dikirim melalui artikel surat kabar. (Sheila L. Videbeck : 2008)

Faktor penyebab waham adalah sebagai berikut :
Hambatan akan menganggu hubungan interpersonal yang dapat meningkatkan stres dan ansietas yang berakhir dengan persepsi, klien menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi intelektual dan emosi tidak efektif.
Berbagai faktor dimasyarakat dapat menyebabkan seorang merasa diasingkan dan kesepian terhadap lingkungan tempat klien dibesarkan.
Adanya atropi otak, pembesaran ventrikel di otak, perubahan pada sel kortikal dan limbik.
Hubungan interpersonal yang tidak harmonis serta adanya peran ganda yang bertentangan dan sering diterima oleh anak akan mengakibatkan stress dan kecemasan yang tinggi dan berakhir dengan gangguan orientasi realitas.
Gen apa yang berpengaruh dalam skizoprenia belum diketahui, tetapi hasil studi menunjukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang sangat berpengaruh pada penyakit ini. (Forum Tribunnews : 2013)
Menurut Budi Ana Kelliat, 2006 penyebab waham adalah berbagai kehilangan dapat terjadi pada pasca bencana, baik kehilangan harta benda, keluarga maupun orang yang bermakna. Kehilangan ini menyebabkan stress bagi mereka yang mengalaminya. Jika stress ini berkepanjangan dapat memicu masalah gangguan jiwa dan waham. (Andi Zaslyrais Amir : 2011)
Tanda dan gejala pada klien dengan perubahan proses pikir  waham adalah sebagai berikut :

Adaptif                                                                                    Maladaptif

(Ade Herman Surya Direja : 2011)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien tentang: Nama klien, panggilan klien, Nama perawat, tujuan, waktu pertemuan, topik pembicaraan.
Dikaji kondisi saat masuk pertama kali di UGD (tanggal masuk, jam masuk, penyebab masuk, tanda gejala di rumah), dipindah di ruang akut (berapa lama dirawat di ruang tersebut), keadaan saat ini, tanda dan gejala yang ditemukan ketika di ruangan.
Berdandan dengan baik dan berpakaian rapi, tetapi agak terlihat eksentrik dan aneh. Tidak jarang bersikap curiga atau bermusuhan terhadap orang lain. Klien biasanya curiga ketika dilakukan pemeriksaan sehingga dapat memanipulasi data. Selain itu perasaan hatinya konsisten dengan isi waham.
Terdiri dari adaptif dan maladaptif. (Nn : 2011)




Perilaku Kekerasan


Perubahan proses fikir : waham


Gangguan harga diri : HDR











TGL
Diagnosa keperawatan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Rasional
TUJUAN
KRITERIA EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN


Perubahan isi pikir : waham

TUM : 
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … minggu klien tidak mengalami perubahan isi pikir : Waham  

TUK :






























































Klien mau membalas salam, berjabatan tangan,menyebutkan nama, tersenyum, adanya kontak mata, mengetahui nama perawat,menyapa perawat jika bertemu, mengingat nama perawat dan menyediakan waktu untuk kontrak













































































Membina hubungan saling percaya merupakan modal awal untuk membina hubungan selanjutnya

































Dengan mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki, klien akan mmpunyai penilaian positif terhadap dirinya





Dengan memberikan penilaian akan memotivasi klien untuk terus melakukan kegaiatan sesuai dengan kemampuan


Dengan membuat perencanaan kegiatan harian akan mempermudah klien melakukan kegiatan sehari – hari







Kegiatan yang dapat maupun yang tidak dapat dilakukan dapat mengetahui kemandirian klien





Sistem pendukung merupakan salah faktor yang penting untuk membantu memulihkan kondisi klien







BAB IV
PENUTUP

Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan control (Depkes RI, 2000) .
Jenis-jenis waham meliputi: waham kejar/paranoid, waham kebesaran, waham agama, waham somatik dan waham referensi/gagasan rujukan .
Factor-faktor penyebab waham yaitu: perkembangan, sosiobudaya, biologis, psikologis dan genetik .
Diagnosa yang muncul pada paien waham adalah gangguan pola pikir waham, harga diri rendah, dan perilaku kekerasan.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis memiliki beberapa saran yaitu :





DAFTAR PUSTAKA

Amir, Andi Zaslyrais. 2011. “Asuhan Keperawatan Jiwa Waham”, (Online), ( http://andizaslyrais28289.blogspot.com/2011/11/asuhan-keperawatan-jiwa-waham.html, diakses 30 Oktober 2013)
Aziz R,dkk.2003. Pedoman Asuhan keperawatan Jiwa. Semarang:RSJD Dokter Amino Gondo Utomo
Direja, Ade Herman Surya. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika.
Forum Tribunnews. 2013. “Faktor Penyebab Waham”, (Online), (http:// forum.tribunnews.com/showthread.php?7143531-Faktor-Penyebab-Waham, diakses pada 30 Oktober 2013)
Isaacs, Anna. 2004. Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Jakarta : EGC
Keliat Budi A.2009.Proses keperawatan kesehatan Jiwa. Jakarta:EGC
Nn. 2011. “Foemar Pengkajian Asuhan Keperawatan”, (Online), (http:// ijammeru.blogspot.com/2011/11/format-pengkajian-asuhan-keperawatan.html, diakses pada 30 Oktober 2013)
Priangga, Satria Dwi. 2011. “Askep Pasien dengan Gangguan Waham”, (Online), (http://satriadwipriangga.blogspot.com/2011/11/askep-pasien-dengan-gangguan-waham.html, diakses pada 30 Oktober 2013)
Videbeck, S.L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.


 

Richa Faric Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template