BAB I
PENDAHULUAN
Setiap organisme selalu berusaha
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya,artinya setiap perubahan dunia
luar akan mendapat tanggapan agar ia tetap bertahan hidup.Sistem saraf dengan
cepa menyebarkan Informasi agar mendapat
tanggapan sehingga terjadi perubahan dalam diri kita seperti
perubahan tekanan darah, respirasi, suhu.sebaliknya sistem endokrin yang
menghasilkan hormon bekerja lebih lambat sebab
hormon tersebut akan mengikuti aliran darah, terikat pada reseptor di organ
target yang menyebabkan efek perubahan metabolisme atau fungsi dari organ
tersebut,yang termasuk kelenjar endokrin adalah hipotalamus,kelenjar hiposis
anterior dan posterior,kelenjar tiroid,kelenjar paratiroid,pulau langerhans
pankreas,korteks dan medula anak ginjal,ovarium,testis dan sel endokrin di
saluran cerna.
Kelenjar Hipofisis atau nama lainnya
adalah kelenjar pituitary merupakan kelenjar yang sebesar kelereng namun
mempunyai makna fisiologis yang sangat penting bagi kelangsungan dan
homeostasis tubuhmanusia. Selain itu hipofisis, terutama bagian anterior,
memiliki kemampuan dalam mengatur kelenjar-kelenjar endokrin lainnya. Hal
inilah yang menyebabkan kelenjar ini diberi nama Master of Gland.
Pituitary adalah kelenjar majemuk sekresi internal yang terletak di dalam sel tursika, yakni suatu lekukan di dalam tulang sfenoid hipopituitarisme dapat desebabkan oleh macam-macam kelainan kelamin antara lain nekrosis, hipofisis postpartura (penyakit shecan), nekrosis karena meningitis basalis, trauma tengkorak, hipertensi maligna, arteriasklerosis serebri, tumor granulema dan lain-lain.
Pituitary adalah kelenjar majemuk sekresi internal yang terletak di dalam sel tursika, yakni suatu lekukan di dalam tulang sfenoid hipopituitarisme dapat desebabkan oleh macam-macam kelainan kelamin antara lain nekrosis, hipofisis postpartura (penyakit shecan), nekrosis karena meningitis basalis, trauma tengkorak, hipertensi maligna, arteriasklerosis serebri, tumor granulema dan lain-lain.
Kelenjar hipofisis merupakan
struktur kompleks pada dasar otak, terletak dalam sela tursika,di ronggadinding
tulang sphenoid. Kelenjar hipofisis manusia dewasa terdiri dari lobus posterior
atau neurohipofisis sebagai lanjutan dari hipotalamus, dan lobus anterior atau
adenohipofisis yang berhubungan dengan hipotalamus melalui tangkai hipofisis.
Pada manusia lobus Intermedia terdapatmenyatu dengan lobus anterior.
Suatu struktur vaskular, yaitu
sistem portal hipotalamus-hipofisis, juga menghubungkan hipotalamusdengan
bagian anterior kelenjar hipofisis. Melalui sistem vaskular ini hormon
pelepasan dari hipotalamus dapat mencapai kelenjar hipofisis untuk mempermudah
pelepasan hormon.
Kelenjar hipofisis terbentuk sejak
awal perkembangan embrional dari penyatuan dua tonjolan ektodermal yang
berongga. Kantung rathke, suatu invaginasi dari atap daerah mulut primitif yang
meluas ke atas menuju dasar otak dan bersatu dengan tonjolan dasar ventrikel
ketiga yang akan menjadi neurohipofisis.
Fungsi-Fungsi hormon Hipofisis :
GH : Gowth hormon atau
somatotropin mempunyai pengaruh metabolik utama, baik pada anak-anakmaupun pada
orang dewasa. Pada anak-anak, hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan somatik.
Padaorang dewasa berfungsi untuk mempertahankan ukuran orang dewasa normal dan
juga berperan dalampengaturan sintesis protein dan pembuangan zat makanan. GH
disintesis di sel somatrotop padakelenjar hipofisis anterior. Kerja GH yang
paling dramatis adalah pada pertumbuhan otot dan tulangskelet. Kerjanya dapat
dibagi menjadi kerja direk dan indirek.
Kerja indirek hormon pertumbuhan GH
bekerja pada untuk menstimulasi
sintesis dan sekresi IGF-1
peptida yang menstimulasipertumbuhan. Pada sel lemak, IGF-1 menstimulasi
lipolisis dan pada otot hormon ini
menstimulasisintesis protein. Reseptor GH fungsional juga terdapat di tulang,
menstimulasi produksi lokal IGF-1 padakondrosit proliferatif.
Kerja direk hormon pertumbuhan GH
bersifat diabetogenik karena kerja hormon ini berlawanan dengan insulin dan
bersifat lipolitik di sellemak dan glukoneogenik di sel otot Kadar GH normal
: -setelah diberi glukosa 2 mU/L -stress > 20 mU/L.
MSH atau melanocortin stimulating
hormone merupakan suatu unsur pokok dari propiomelanokortin.Hormon ini mengingkatkan
pigmentasi kulit dan merangsang dispersi granula-granula melanin dalam
melanositm.Sekresi MSH diatur oleh CRH (corticotrophin releasing hormone) dari
hipotalamus dan dihambat oleh pengeluaran kortisol.Prolaktin Merupakan salah
satu kelompok hormon yang dibutuhkan untuk perkembangan payudara dan sekresi
susu. Pelepasan prolaktin berada dibawah pengaruh penghambatan tonik oleh
hipotalamus melaluidopamin, yang disekresi oleh sistem neuron dopaminergik
tuberohipofiseal. Jika faktor-faktorpenghambat ini tidak ada maka sekresi
prolaktin akan meningkat dan dapat terjadi laktasi. Thyrotropin-releasing
hormone (TRH) merangsang sekresi prolaktin. Kadar prolaktin normal: 50-400
mU/L.
ACTH Adrenocorticotropin
hormone (ADH) merangsang pertumbuhan dan fungsi korteks adrenal, merupakansuatu
faktor yang sangat penting pada pengaturan produksi kortisol. CRH
(corticotrophin releasinghormone) dan arginine-vasopresin (AVP) bekerja secara
sinergis untuk merangsang sekresi ACTH. Kadar ACTH normal : - jam 09:00 = 10-80
ng/L.
TSH Merangsang pertumbuhan dan
fungsi kelenjar thyroid. TSH menyebabkan
pelepasan tiroksin.
Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami asuhan
keperawatan hipopituitari
Tujuan khusus
BAB II
TINJAUAN TEORI
Sistem endokrin disebut juga kelenjar tanpa saluran atau kelenjar
buntu sebab sekresi yang dibuat tidak meninggalkan kelenjarnya melalui saluran
tetapi langsung masuk kedalam darah yang beredar didalam jaringan kelenjar.
Kata endokrin berasal dari bahasa yunani yang berarti “sekresi ke dalam” zat
aktif utama dari sekresi interna ini disebut
hormone yang berarti merangsang. Sistem
endokrin mempunyai lima fungsi umum :
Beberapa
organ endokrin yaitu
Kelenjar
hipofisis terletak didasar tengkorak, di dalam fosa hipofisis tulang sphenoid.
Terdiri dari dua lobus yaitu anterior dan posterior serta bagian diantara kedua lobus adalah pars
intermedia.
Untuk
mengendalikan pertumbuhan
Untuk
mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan tiroksin.
Untuk
mengendalikan kegiatan kelenjar suprarenal dalam emnghasilkan kortisol yang
berasal dari korteks kelenjar suprarenal ini.
Untuk
mengatur jumlah air yang melalui ginjal.
Untuk
merangsang kontraksi uterus sewaktu melahirkan bayi dan pengeluaran air susu sewaktu
menyusui. (Evelyn C. Pearce : 2009)
Kelenjar
tiroid terdiri dari dua lobus yang terletak disebelah kanan dan kiri trakea dan
diikat bersama oleh secarik jaringan tiroid yang disebut ismus tiroid dan yang
melintasi trakea disebelah depannya. Fungsinya untuk mengatur susunan kimia
dalam jaringan, bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan
oksigen dan karbondioksida. Hiposekresi kelenjar tiroid mengakibatkan
kretinisme yaitu hambatan pertumbuhan mental dan fisik. Hipersekresi kelenjar
tiroid akan menyebabkan gigantisme. (Evelyn C. Pearce : 2009)
Kelenjar
paratiroid terletak disetiap sisi kelenjar tiroid. Sekresi paratiroid yaitu
hormone paratiroid yang berfungsi mengatur metabolism zat kapur dan
mengendalikan jumlah zat kapur didalam darah dan tulang. Hipoparatiroid yaitu
kekurangan kalsium dalam isi darah atau hipokalsemia, mengakibatkan keadaan
yang disebut tetani dengan gejala khas kejang dan konvulsi. Hiperparatiroid akan
menyebabkan over aktivitas kelenjar, biasanya ada sangkut pautnya dengan
pembesaran (tumor) kelenjar. (Evelyn C. Pearce : 2009)
Kelanjar
adrenal terletak diatas kutub sebelah atas setiap ginjal. Kelenjar adrenal
terdiri atas bagian luar yang berwarna kekuning-kuningan yang disebut korteks
dan yang menghasilkan kortisol (hidrokortisol), dengan rumus yang mendekati
kortison dan atas bagian medulla disebelah dalam yang menghaslkan adrenalin
(epinefrin) dan nonadrenal (noreprinefrin). Beberapa hormone terpenting yang
disekresikan korteks adrenal adalah hidrokortison, aldosteron, dan
kortikosteron. Pada insufisiensi adrenal (penyakit addison), pasien menjadi
kurus dan tampak sakit dan makin lemah karena tidak adanya hormone ini,
sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium. (Evelyn C. Pearce : 2009)
Kelanjar
timus terletak didalam toraks kira-kira pada ketinggian bifurkasi trakea.
Warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas dual onus. Fungsinya belum diketahui,
tetapi diperkirakan ada hubungannya dengan produksi antibody. (Evelyn C. Pearce
: 2009)
Hipopituitarisme adalah sekresi beberapa hormone hipofisis anterior
yang rendah. (Elizabeth J. Corwin : 2009)
Hypopituitarisme yang juga dikenal sebagai panhipopitiutarisme
merupakan syndrome kompleks yang ditandai dengan disfungsi metabolic,
imaturitas seksual, dan retardasi mental (jika menyerang pada saat anak-anak),
dan disebabkan oleh defisiensi hormone yang disekresi oleh kelenjar pitiutari
anterior.( Lippincott Williams et all : 2011)
Hipopituitarisme
adalah gangguan yang pertama terkait dengan kurangnya sekresi GH (somato
tropin). (Donna L.Wong et al l: 2008)
Hipopituitari adalah hiposekresi satu atau
lebih hormon hipofisis anterior (Barbara C. Long).
Dari definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa Hipopituitarisme merupakan sindrom klinis yang ada kaitannya
dengan kelainan fungsi kelenjar hipofisis yang mencakup gangguan akibat
kekurangan hormone yang sekresikan hipofisis.
Lebih
dari 90% kelenjar harus dihilangkan sebelum tanda-tanda klinis hipopituetarisma
bermanifestasi. Perubahan patologi bergantung apa penyebabnya. Pada kasus-kasus
yang disebabkan oleh nekrosis istemik, bagian awal nekrosis koagulatif diganti
oleh jaringan parut.
Efek
klinis hipopituitarisme tergantung pada apakan pasien tersebut anak-anak atau
dewasa.
Hipopituitarisme
pada anak-anak mengakibatkan kegagalan perkembangan yang porposiaonal akibat
tidak adanya hormon pertumbuhan (dwarfisme hipofisis). Anak-anak ini memiliki
kecerdasan normal dan tetap seperti anak-anak , gagal berkembang secara
seksual. Gambaran klinis dwarfisme hipofisis yang sama terjadi pada anak-anak
yang lahir dengan kelainan reseptor organ akhir terhadap hormone pertumbuhan
(dwarfisme hipofisis). Pasien memiliki kadar hormone pertumbuhan yang normal di
dalam serum.
Pada
orang dewasa, hipopituitarisme terutama ditandai dengan efek defisiensi
gonadotropin. Pada wanita, terjadi amenore dan infertilitas ; pada pria,
terjadi infertilitas dan impotensi. Defisiensi tirotropin dan kortikotropin
dapat mengakibatkan atropi tiroid dan korteks adrenal. Meskipun demikian,
penurunan sekresi tiroksin dan kortisol jarang cukup berat untuk menyebabkan
manisfestasi klinis. Defisiensi hormone pertumbuhan saja menimbulkan sedikit
kelainan pada orang dewasa. (Helda Upik : 2012)
Gejala hipopituitari bervariasi
tergantung kepada jenis hormon apa yang kurang.
Kekurangan hormon pertumbuhan pada
dewasa biasanya menyebabkan sedikit gejala atau tidak menyebabkan gejala;
tetapi pada anak-anak bisa menyebabkan lambatnya pertumbuhan, kadang-kadang
menjadi cebol (dwarfisme). Tanda-tandanya meliputi pertumbuhan lambat, ukuran
otot dan tulang kecil, tanda-tanda seks sekunder tidak berkembang,
infertilitas, impotensi, libido menurun, nyeri senggama pada wanita.
Pada pria, kekurangan gonadotropin
menyebabkan impotensi, pengkisutan buah zakar, berkurangnya produksi sperma
sehingga terjadi kemandulan, hilangnya beberapa ciri seksual pria (misalnya
pertumbuhan badan dan rambut wajah).
BAB
III
ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian keperawatan pada kilen dengan
kelainan Hipopituitari antara lain mencakup :
Adakah penyakit atau trauma pada kepala yang diderita
klien,serta riwayat radiasi pada
kepala.
Dampak defisiensi GH mulai tampak pada masa
balita seang defisiensi gonadotropin nyata pada masa praremaja.
Tubuh kecil dan kerdil sejak lahir terdapat
pada klien kretinisme.
NOC :
Setelah
dilakukan asuhan selama………ketidakefektifan perfusi jaringan kardiopulmonal
teratasi dengan kriteria hasil:
NIC :
NOC :
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama …. gangguan body image pasien teratasi dengan kriteria hasil:
NIC :
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Gangguan pertukaran pasien teratasi dengan kriteria hasil :
NIC :
NOC :
Pasien dapat
menerima perubahan struktur tubuh terutama pada fungsi seksual yang dialaminya
dengan kriteria hasil:
NIC
NOC :
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama…. Gangguan
integritas kulit tidak terjadi dengan kriteria hasil:
NIC :
NOC :
Pasien dapat menerima
perubahan struktur tubuh terutama pada fungsi seksual yang dialaminya dengan
kriteria hasil:
NIC :
NOC :
Pasien dapat menerima
perubahan struktur tubuh terutama pada fungsi seksual yang dialaminya dengan kriteria
hasil:
NIC :
NOC :
Pasien dapat menerima
perubahan struktur tubuh terutama pada fungsi seksual yang dialaminya dengan
kriteria hasil:
NIC :
BAB IV
PENUTUP
Hipopituitarisme merupakan
sindrom klinis yang ada kaitannya dengan kelainan fungsi kelenjar hipofisis
yang mencakup gangguan akibat kekurangan hormone pertumbuhan atau yang dikenal
dengan growth hormone. Hipopituitari dapat disebabkan karena Infeksi atau inflamasi, penyakit autoimun,
tumor (adenoa), umpan balik dari organ target yang mengalami malfungsi,
nekrosis hipoksik (kematian akibat kekurangan oksigen).
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat menambah pengetahuan pembaca
mengenai asuhan keperawatan hipopituitari. Kami selaku penulis mengharapkan
kritik dan saran bagi para pembaca untuk kebaikan kelompok kami
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth
J. Corwin. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC
Eko,Saputra.2012.Askep Hipopituitari. (online), (http://saputraaguseko.wordpress. com/keperawatan/askep/askep-hipopituitari/.diakses pada tanggal 19 desember 2013)
Nn. 2011. “Hipopituitari”, (Online), (http://kesehatanstikes27.wordpress.com
/2011/01/19/hipopituitari/, diakses pada 28 Oktober 2013)
Pearce,
Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia.
Upik,
Helda. 2012. “Askep Hipopituitari”, (Online), (http://heldaupik.blogspot. com/2012/03/askep-hipopituitari.html, diakses pada
28 Oktober 2013)
Williams,
Lippincott et all. 2011. Nursing : memahami berbagai macam penyakit. Jakarta :
jurnal nursing.
Yoesra.
2012. “Hipopituitari”, (Online), (http://yoesfeelingku.blogspot.com/
2012/06/hipopituitari.html, diakses pada 28 Oktober 2013)
0 komentar:
Posting Komentar