Selasa, 19 Juni 2012

“Sayuran yang Mengandung Racun Alami”


Pasti banyak yang tidak menyangka bahwa ada sayuran yang mengandung racun alami padahal kita selalu disarankan untuk banyak mengonsumsi sayuran agar tubuh tetap sehat. Tapi walaupun mengandung racun alami, sayuran-sayuran tersebut tetap mengandung zat yang baik untuk tubuh. Dan ini adalah beberapa sayuran yang mengandung racun alami:
1.  Bayam
Mungkin banyak yang tidak tahu kalau ternyata bayam yang selama ini sering kita konsumsi termasuk sayuran yang mengandung racun alami yaitu asam oksalat. Asam oksalat ini juga ada pada beberapa tumbuhan. Tapi bayam memiliki kadar yang lebih tinggi daripada tumbuhan-tumbuhan tersebut. Asam oksalat ini dapat mengikat nutrien yang penting bagi tubuh. Sehingga jika terlau banyak mengonsumsinya menyebabkan defisiensi nutrien, terutama kalsium yang berfungsi untuk pembentukan tulang. Selain itu, asam oksalat juga bisa mengiritasi saluran pencernaan seperti lambung dan menyebabkan batu ginjal. Jadi untuk menghindarinya disarankan tidak mengonsumsi bayam terlalu bayak walaupun bayam mengandung zat besi yang baik untuk tubuh.

2.  Kentang
Kentang juga mengandung 2 racun alami yaitu solanin dan chaconine. Tapi biasanya racun yang terkandung dalam kentang memiliki kadar yang rendah sehingga tidak memiliki efek yang merugikan bagi manusia. Jadi tidak perlu khawatir untuk mengonsumsinya apalagi kentang sangat bagus bagi anda yang sedang berdiet. Kentang bisa dijadikan sebagai penganti nasi karena kentang juga mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin C. Total energy dalam 100 gram kentang sekitar 80 kkal.


       Namun perlu diketahui kentang yang berwarna hijau, bertunas, dan secara fisik telah rusak atau membusuk dapat mengandung kadar glikoalkaloid yang tinggi. Kadar glikoalkaloid yang tinggi dapat menimbulkan rasa pahit dan gejala keracunan berupa rasa seperti terbakar di mulut, sakit perut, mual, muntah. dan untuk mencegah terjadinya keracunan, sebaiknya kentang dikupas kulitnya dan dimasak sebelum dikonsumsi.


3.  Singkong
Singkong atau umbi mengandung racun linamarin dan lotaustrlin, yang termasuk golongan glikosida siangenik. Racun linamarin ini terdapat pada semua bagian tanaman, terutama terakumulasi pada akar dan daun. Tapi singkok tipe pahitlah yang mengandung kadar racun yang lebih banyak daripada singkong tipe manis. Dan jika singkong mentah atau yang imasak kurang sempurna dikonsumsi maka racun tesebut akan berubah menjadi senyawa kimia yang dinamakan hydrogen sianida.jangan cemas Jadi buat kalian yang sering makan masakan dari daun singkong dan buahnya harus hati-hati.

4.  Rebung
          Rebung atau pucuk bamboo juga termasuk dalam golongan glikosida sianogenik seperti singkong dan memiliki gejala keracunan yang sama seperti keracunan singkong. Tapi glikosida sianogenik yang terkandung pada bamboo segar dapat terdekomposisi dengan cepat pada saat perebusan hingga didih. Telah diketahui bahwa perebusan pucuk bamboo pada shu 98o C selama 20 menit dapat menghilangkan hampir 70% sianida yang terkandung, sedangkan perebusah pada suhu lebih tinggi akan menghilangkan 96% sianida.

5.  Seledri
          Seledri mengandung senyawa psoralen, yang termasuk kedalam olongan kuramin. Senawa ini dapat menimbulkan sensitivitas pada kulit jika erkena sinar matahari. Untuk menghindari efek racun, sebaiknya dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.




6.   Jengkol
Jengkol mengandung asam jengkol yang dapat mengakibatkan penyakit yang menterang saluran kencing. Gejala keracunan ditandai dengan sedikitnya kencing, rasa pegal, dan melilit di daerah pinggang. Keracunan ditimbulkan karena jengkol dikonsumsi tanpa dimasak.




7.   Tomat Hijau
Tomat mengandung racun alami yang termasuk golongan glikoalkaloid. Racun ini menyebabkan tomat hijau berasa pahit saat dikonsumsi. Untuk mencegah terjadinya keracunan, sebaiknya jangan mengonsumsi tomat hijau, daun dan batang tanaman tomat.




8.  Kacang Merah
Kacang merah mengandung racun yang disebut fitohemaglutinin. Konsumsi kacang merah dalam keadaan mentah atau yang dimasak setengah metang dapat mengakibatkankeracunan yang ditandai dengan muntah, mual, san nyeri perut yang diikuti diare. Lebih baik kacang merah direndam dalam air bersih selama minimal 5 jam, lalu direbus selama 10 menit, setelah itu didiamkan 45-60 menit sampai teksturnya lembut. Cara ini akan mengurangi resiko terjadinya keracunan.

9.  Tempe Bongkrek
Tempe Bongkrek, racun yang terkandung dalam tempe bongkrek adalah toxoflavin dan asam bongkrek. Ciri tempe bongkrek yang banyak tercemar racun adalah tidak tertutup hifa jamur. Keracunan pada tempe bongkrek ditandai dengan mual, muntah, perut kembung, panas , mulas kepala terasa pening, badan lemas dan selanjutnya badan menjadi kejang-kejang serta mulut mengeluarkan busa. Penderita akan sesak nafas, pingsan dan  muka berwarna biru. Penderita dapat meninggal beberapa jam setelah mengonsumsi tempe bongkrek. Racun pada tempe bongkrek sulit dihilangkan meskipun dengan pemasakan.

10. Jamur Liar
Membedakan jamur yang tidak beracun dengan jamur beracun cukup sulit. Jamur beracun tidak dapat diubah menjadi 'aman dikonsumsi' hanya dengan cara dimasak, dibekukan, atau dimasukkan ke dalam kaleng kedap udara. Salah satu jamur yang beracun adalah, jamur payung yang bernama 'death cap' (Amanita phalloides). 'Death cap' merupakan jamur paling beracun di antara jamur payung lainnya. Kandungan alpha-amanitin di dalamnya dapat merusak hati dan ginjal hingga menyebabkan kematian. Gejala awalnya adalah mulas, diare air dan muntah-muntah. Biasanya mulai terlihat 2-3 hari setelah konsumsi. Kematian dapat terjadi setelah enam hingga 12 hari keracunan. Menurut penelitian, tertelannya 30 gram jamur death cap dapat membunuh seorang manusia.


Sumber:
Yuliarti,Nurheti.2007.Awas! Bahaya di Balik Lezatnya Makanan.Yogyakarta:ANDI Yogyakarta.  

0 komentar:

Posting Komentar

 

Richa Faric Copyright © 2008 Black Brown Art Template designed by Ipiet's Blogger Template